Mohon tunggu...
May Wagiman
May Wagiman Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Raise your words, not voice. It is rain that grows flowers, not thunder. --RUMI--

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Faktor Psikologis Akibat Perundungan di Tempat Kerja, Apa yang Dapat Dilakukan

1 November 2024   13:29 Diperbarui: 1 November 2024   13:35 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang wanita di tempat kerja. Unsplash.com by icons8 Team.

Faktor psikologis yang terjadi

Akibat dari perundungan, faktor psikologis yang dapat terjadi terhadap korban, menurut Iswan Saputro, M.Psi., Psikolog, beberapa di antaranya adalah rentan merasakan emosi, misalnya rasa takut, sedih, atau marah. Sulitnya berkonsentrasi karena cemas berlebihan, serta tidak percaya diri. Semua ini dapat mengarah pada penyakit fisik, dilansir klikdokter.com (24 September 2023) dalam artikel, 7 Dampak Bullying bagi Psikologis Korban dan Pelaku.

“Aku stres sampai kena penyakit pencernaan waktu itu,” kata Marina saat ditanya akibat psikologis dari perundungan yang dialaminya.

“Susah makan. Tiap mau berangkat ke kantor cemas. Di kantor pun tidak bisa enjoy karena merasa dimusuhi. Mau bercanda dengan teman juga tidak bisa. Akhirnya kerja menjadi tidak fokus.”

“Waktu ke rumah sakit, dokter bilang aku stres yang akibatnya jadi sering telat makan. Jadinya kena asam lambung. Aku minum obat terus tiap gejala muncul,” tutur Marina. 

Ia menambahkan bahwa tidak berkonsultasi dengan dokter psikolog karena sudah ada niat untuk keluar dari kantor.

“Saat itu aku depresi dan berencana resign bersamaan dengan beberapa orang yang senasib di-bully juga. Tapi ditahan oleh bos langsung. Berita bullying itu akhirnya sampai ke telinga kantor pusat dan datanglah pihak audit untuk mengecek apa yang sebenarnya terjadi. Aku tetap bulat tekad untuk resign, tapi malah orang dari kantor pusat menahan supaya aku tidak resign.”

Tindakan yang dilakukan

Perasaan marah dan keinginan untuk membalas pelaku bullying dengan perilaku agresif saat menjadi korban mungkin dapat terjadi, namun Marina menunjukkan ada cara lain.

“Aku tetap menunjukkan kinerja bagus dan menjauhi circle pertemanan si penghasut, membuat bonding dengan yang senasib, dan mencoba melakukan whistleblowing ke tim auditor. Sampai akhirnya ada keputusan dari kantor pusat untuk mengganti atasan yang terhasut itu dengan orang baru. Aku diajak bertahan oleh bos langsung dan oleh beberapa teman senasib,” papar Marina.

Saat ditanya aksi apa yang membawa hasil dan yang tidak membawa hasil, ia mengatakan, “Tindakan yang membawa hasil adalah melakukan whistleblowing ke tim audit dan terus berkinerja baik dengan tetap menjalankan tanggung jawab.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun