Mohon tunggu...
May Wagiman
May Wagiman Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Raise your words, not voice. It is rain that grows flowers, not thunder. --RUMI--

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengalami Baby Blues Saat Tinggal di Luar Negeri, Apa yang Dapat Dilakukan?

6 Juli 2024   09:26 Diperbarui: 6 Juli 2024   18:23 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah mengingat-ingat beberapa saat, Vita berkata, “Ini cerita teman-teman yang tinggal di kota lain di Jepang. Mereka juga didatangi pegawai balai kota. Dan kebetulan waktu itu staf perempuan. Jadi teman-teman saya merasa nyaman untuk konsultasi kondisi mereka.”

Vita melanjutkan. “Saya tidak tahu apakah ini termasuk bantuan.  Tapi ada tempat konsultasi waktu susah menyusui dulu. Jadi waktu bayi usia 3 bulan saya konsultasi ke bidan laktasi di dekat rumah. Ternyata menurut bidan, bayi saya ada kondisi tongue-tie; lidahnya susah bergerak. Dan juga kondisi lip tie; gusi dan bibir bagian atas agak menempel. Dua kondisi ini yang bikin bayi susah menyusui.”

Berhubungan dengan perbedaan budaya saat hamil dan pasca bersalin yang mungkin berbeda antara Indonesia dan Jepang, ibu muda ini mengakui ia kurang paham betul karena tidak aktif dalam komunitas masyarakat Jepang. Selain suami juga bukan orang Jepang. 

Namun Vita berkata bahwa ia pernah mendengar ada budaya di Jepang di mana para ibu setelah melahirkan tinggal di rumah orang tua sendiri atau rumah mertua selama satu bulan. 

Jadi ibu-ibu ini dapat fokus mengurus bayi dan tidak dipusingkan dengan urusan domestik rumah tangga. Mengurus rumah bisa ditangani oleh sang nenek/kakek. Juga nenek bisa membantu menjaga bayi, sehingga ibu dapat banyak beristirahat setelah bersalin.

Di Indonesia Vita berpendapat, kalau ibu pasca melahirkan tinggal bersama dengan orang tua atau mertua ada kemungkinan–tidak semua–malah menimbulkan masalah. Misalnya sang ibu menjadi lebih stres karena ada perbedaan pola asuh dengan nenek/kakek yang berbeda dengan zaman sekarang. 

Saran dan masukan

Saat ditanya saran, masukan, atau informasi yang bisa dibagi dari pengalaman dulu untuk mereka yang tinggal berjauhan dari support system mereka, baik yang tinggal di kota yang jauh atau di luar negeri, Vita merespons dengan menyebutkan bahwa salah satu hal yang penting adalah persiapan yang matang.

Vita menyebutkan banyak yang dapat dipelajari sebelum bersalin. Cari informasi tentang baby blues dan postpartum depression. Sekarang informasi mudah didapatkan melalui internet.

“Belajar segala printilan hamil, melahirkan, dan baby blues/postpartum supaya kalau kejadian sudah enggak terlalu kaget. At least sudah paham teorinya, walau nanti situasi real-nya beda, tapi sudah siap mental,” sarannya.

Lebih jauh ia menyampaikan, “Siapkan info kontak darurat. Misalnya; kalau ada masalah dengan ASI, hubungi konselor laktasi. Kalau ada masalah sama urusan domestik rumah, kontak jasa bersih-bersih rumah atau hubungi jasa makanan frozen online.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun