3. Analisis dan Evaluasi Pilihan
Setelah tahap informasi, tahap selanjutnya dalam komunikasi intrapersonal yaitu analisis dan evaluasi pilihan. Dimana individu akan menilai setiap alternatif yang ada dengan membandingkan pro dan kontra dari setiap opsi. Komunikasi intrapersonal yang terjadi di sini bisa melibatkan pertanyaan-pertanyaan evaluatif, misalnya “Apa konsekuensi jangka panjang dari pilihan ini?”. Pada tahap sini, seseorang menggunakan proses berpikir kritis untuk mengukur keuntungan dan kerugian dari berbagai pilihan, sambil mempertimbangkan nilai-nilai nya.
4. Refleksi
Pada tahapan ini, pengambilan keputusan seringkali ada perasaan batin yang turut berperan. Komunikasi intrapersonal di tahap ini bisa berupa percakapan dengan diri sendiri yang lebih bersifat reflektif, misalnya “Bagaimana saya merasa tentang masing-masing opsi ini?”. Di sini, seseorang juga akan mengandalkan perasaan maupun pengalaman pribadi untuk membantu membimbing keputusan.
5. Pengambilan Keputusan
Pada tahapan ini, setiap individu akhirnya membuat keputusan. Dalam komunikasi intrapersonal, tahap ini bisa berbentuk afirmasi diri, misalnya “Sayap piker pilihan ini sudah yang terbaik”. Pada pengambilan keputusan ini melibatkan keyakinan diri sendiri tentang apa yang perlu dilakukan, berdasarkan informasi yang sudah dipertimbangkan.
6. Tindak Lanjut dan Evaluasi Keputusan
Setelah keputusan diambil, individu akan terus berkomunikasi dengan dirinya sendiri untuk mengevaluasi hasil dari keputusan yang sudah diambil. Ini merupakan proses refleksi yang berkelanjutan, yang bisa melibatkan pertanyaan, misalnya "Apakah keputusan ini berhasil?" . pada saat hasil keputusan yang diambil tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan, individu akan kembali melakukan evaluasi dan mungkin memutuskan untuk mencari alternatif lain di masa depan.
Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi intrapersonal dalam pengambilan keputusan:
1. Pengalaman Pribadi
Pengalaman hidup dapat mempengaruhi cara berpikir atau berkomunikasi dengan diri sendiri. Ketika seseorang tekah melalui pengalaman tertentu mungkin akan memiliki perspektif berbeda saat menghadapi keputusan serupa.