Mohon tunggu...
Mayra dan Anna
Mayra dan Anna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

SNBT 2024 Sebentar Lagi! Yuk Kenali Motivasi dan Bagaimana Cara Meningkatkannya untuk Persiapan yang Lebih Matang!

13 Desember 2023   14:40 Diperbarui: 13 Desember 2023   14:47 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Halo, pejuang PTN 2024!

Sudah siap bertarung mengejar PTN impian di tahun depan? atau masih ada yang belum menemukan semangat belajar?

Sebelum kita mengejar sesuatu, baik itu nilai tinggi, kampus impian bahkan pekerjaan sekalipun, kita butuh motivasi sebagai "penggerak". 

Seperti apa sih motivasi itu dan bagaimana cara kita punya motivasi yang kuat untuk mengerjakan sesuatu? Disimak ya!

Motivasi merupakan suatu proses internal yang menyebabkan perbuatan mencapai tujuan. 

Motivasi bisa juga diartikan sebagai penyebab seseorang berperilaku, berpikir, dan merasakan, perilaku termotivasi menggerakan dan mengarahkan.

-- Motivasi terbentuk oleh 2 hal,

A. Internal source 

- Biological Needs : suatu keadaan fisik yang menyebabkan ketidakseimbangan tubuh.

- Drive : suatu keadaan yang membuat ketegangan (penggerak) karena kebutuhan biologis.

- Social Motives : suatu tipe motivasi hasil pengalaman dan interaksi dengan orang lain, menjadi bagian dari kepribadian.

B. External Source 

- Incentives : semua motivasi yang berasal dari luar, misalnya penghargaan/pengakuan, hadiah, pujian, atau imbalan.

-- Perspektif motivasi :

1. The Evolutionary Perspective

Cara pandang yang melihat bagaimana perilaku dan sifat manusia berkembang dari waktu ke waktu melalui proses evolusi. Pembawaan, penentu perilaku secara biologis

menurut Mc Dougall : perilaku didasari instink (gigih, tamak, ingin tahu, berkumpul, suka berkelahi, menonjolkan diri)

2. Drive Reduction Theory

Teori ini menyatakan bahwa kebutuhan yang tidak terpenuhi mendorong tindakan yang bertujuan memenuhi kebutuhan tersebut. Ini menggambarkan motivasi sebagai proses yang mendorong kita bertindak, terutama untuk memenuhi kebutuhan fisiologis kita seperti lapar atau haus. Hull, dalam teori ini, menggunakan istilah "drive" untuk merujuk pada ketegangan yang timbul akibat kebutuhan biologis seperti lapar atau haus.

3. The Psychoanalytic Perspective

Teori tentang perkembangan kepribadian ini fokus pada motivasi, emosi, dan aspek internal lainnya yang mempengaruhi bagaimana kepribadian seseorang berkembang. Dalam perspektif ini, konflik psikologis, khususnya pada masa anak-anak, diyakini memainkan peran penting. Teori ini menekankan bahwa perilaku manusia terpengaruh oleh konflik dan dorongan yang tersembunyi dalam pikiran bawah sadar, serta mengaitkan pengalaman masa kecil dan konflik bawah sadar dengan bagaimana seseorang berperilaku dan merespons situasi saat dewasa.

4. The Behavior Perspective : 

Incentives : stimulus + atau -- atau kejadian/ peristiwa yang mendorong perilaku. Ini menggambarkan hubungan antara rangsangan (stimulus) dari lingkungan dan respon (respons) yang dihasilkan oleh individu. 

Faktor internal (kebutuhan fisiologis dan drive psikologis) dan luar (incentives) berpengaruh kuat pada motivasi indidivu.

5. The Cognitive Perspective

Menurut teori ini, otak manusia menjadi tempat untuk memproses aktivitas mental seperti mengingat, mengambil keputusan, merencanakan, menentukan tujuan, dan membangun kreativitas.

Singkatnya, berdasarkan perspektif kognitif ini, ekspektasi yang dimiliki terhadap pengalaman yang akan datang, akan mempengaruhi bagaimana kamu merasa dan berperilaku ketika kamu kelak mengalaminya. Dibutuhkan adanya "Self-efficacy" untuk memunculkan motivasi. Self-efficacy merupakan keyakinan dalam diri seseorang terhadap kemampuan yang dimiliki bahwa ia mampu untuk melakukan sesuatu atau mengatasi suatu situasi bahwa ia akan berhasil dalam melakukannya. Bandura dalam Howard (2008) juga menambahkan bahwa self-efficacy memiliki dampak yang penting, bahkan bersifat sebagai motivator utama terhadap keberhasilan seseorang. Orang lebih mungkin mengerjakan aktivitas yang yakin dapat mereka lakukan daripada melakukan pekerjaan yang mereka rasa tidak bisa.

6. The Humanistic Perspective

Menurut hierarki kebutuhan maslow, kebutuhan individual

harus dipuaskan dalam urutan sebagai berikut:

1) Fisiologis: lapar, haus, tidur.

2) Keamanan (safety): bertahan hidup, seperti perlindungan dari peran dan

perhatian dari orang lain.

3) Cinta dan rasa saling memiliki: keamanan (security), kasih sayang dan

perhatian dari orang lain.

4) Realisasi potensi diri/harga diri

5) Aktualisasi diri, kebutuhan tertinggi dan sulit dalam hierarki Maslow, diberi perhatian khusus. Aktualisasi diri adalah motivasi untuk mengembangkan potensi diri secara penuh sebagai manusia.

7. The Sosiocultural Perspective

Vygotsky menekankan peran lingkungan sosial dalam perkembangan kognitif anak.

Vygotsky menyatakan bahwa bayi dilahirkan dengan kemampuan dasar untuk perkembangan intelektual yang disebut "fungsi mental dasar" (Piaget berfokus pada refleks motorik dan kemampuan sensorik). Ini berkembang sepanjang dua tahun pertama kehidupan karena kontak langsung dengan lingkungan.

Fungsi mental dasar meliputi :

1. Perhatian

2. Sensasi 

3. Persepsi

4. Memori

Pada akhirnya, melalui interaksi dalam lingkungan sosiokultural, hal ini berkembang menjadi proses mental yang lebih canggih dan efektif, yang oleh Vygotsky disebut sebagai "fungsi mental yang lebih tinggi". Jadi, dalam teori ini lingkungan dan sosial budaya berperan penting dalam motivasi.

-- Competence Motivation

Motivasi untuk lebih efektif dengan lingkungan, trampil dalam berusaha, efisien memproses informasi, menjadikan dunia lebih menyenangkan.

-- Achievement motivation

Keinginan/dorongan mengerjakan sesuatu, untuk mencapai standard tinggi, dan mengeluarkan usaha lebih banyak untuk konteks tujuan yang ditetapkan. Dorongan ini mendorong seseorang mengejar pencapaian nya dan merasa puas ketika mencapai tujuannya.

Yang terpenting adalah meningkatkan motivasi itu sendiri, karena kita juga dapat membuat motivasi itu sendiri, lho! 

Berikut cara meningkatkan motivasi : 

1. Tetapkan tujuan dengan jelas

2. Fokus pada proses

3. Tidak bergantung dengan imbalan

4. Tidak membandingkan dengan proses orang lain

5. Temukan sesuatu yang menantang

6. Tentukan lingkungan yang positif.

Jadi, tidak ada alasan lagi ya untuk tidak punya motivasi belajar, apalagi tanggal SNBP-SNBT 2024 sudah semakin dekat. Selamat belajar para pejuang!

Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Kelompok 4 : 

1. Mayra Ayuditya Syachputri

2. Anna Elfryda Sijabat

Dosen Pengampu : Rahmawati, S. Psi., MA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun