Â
Dakwah bil qolam, kegiatan dakwah yang meliputi dengan keahlian menulis di surat kabar, majalah, buku, maupun internet. Kegiatan dakwah ini tidak membutuhkan waktu secara khusus, tetapi kegiatan dakwah bisa dilakukan kapan saja, karena  mad'u bisa menyajikan dakwah dimana saja atau kapan saja. Dakwah bil qolam lebih luas daripada melalui lisan.
Â
Dari ketiga kegiatan dakwah ini, bisa disimpulkan bahwa dakwah mempunyai tujuan utama yaitu mengajak, mendorong seseorang untuk berbuat baik dan menjahui keburukan demi hidup yang tentram dan damai. Adapun dari ketiga kegiatan dakwah ini, ada salah satu model kegiatan dakwah yang mana da'I langsung terlibat dalam aktivitas mad'u yang menjadi objek dakwah yakni model dakwah bil hal. Kegiatan dakwah ini sering dilakukan oleh baginda Nabi Muhammad SAW yang memberikan suri tauladan kepada sahabat, seperti tata cara beribadah, dan yang terkait tentang perbuatan.
Â
      Dakwah bil hal ini pada intinya adalah upaya untuk mengajak kebajikan dengan cara kerja nyata, cara beramal, ataupun yang dilakukan secara bertindak bukan berbicara. Implementasi dakwah bil hal ini banyak dilakukan oleh pemberdaya-pemberdaya masyarakat yang berupaya untuk meningkatkan tarif sosial dan mengurangi kesenjangan sosial dalam masyarakat, seperti pembimbingan terhadap masyarakat miskin, mendirikan pendidikan, penyantunan bakti sosial, dan sebagainya.
Â
Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Â
         Secara istilah pemberdayaan dapat diartikan sebagai penguatan. Istilah Pemberdayaan juga disamakan dengan istilah pengembangan. Secara etimologis  pemberdayan berasal dari kata "daya" yang berarti kekuatan atau kemampuan, yang maksudnya adalah sebuah proses menuju berdaya atau kemampuan proses  untuk memperoleh daya kekuatan. Secara umum pemberdayaan adalah suatu proses memberikan daya pada sekelompok masyarakat untuk mengatasi masalah dan meningkatkan ketarifan hidup dan kesejahteraan mereka.
Â