Dengar, LanÂ
Aku akan berhenti menulismuÂ
Berhenti mendiskripsikan gigil rinduku -- yang pada kenyataannya ia tak pernah habis digerus waktu
Ia anggur yang dituang ke sajak-sajak penyairÂ
Lalu kutinggalkan jejak bibir di bibir cangkirmuÂ
Ia akan hidup lagi
Semakin liar
Mencipta gemuruh debar
Membuat ku seremuk ini
Tak ada lagi aksara, LanÂ
Kata-kata kubiarkan mati dipenggal sunyiÂ
Dan pada akhirnya, dalam hening-- dua pasang mata yang saling menatap itu mulai bicaraÂ
"Menualah bersamaku"Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H