Analisis Drama Teater Monolog Aeng/Alimin karya Putu Wijaya yang dirilis 29 Maret 2022 ,Maydita Ulfa Kunafasari, Sastra Indonesia, Universitas Pamulang. Jl. Raya Puspitek, Buaran, Kec. Pamulang Tangerang Selatan, Kode Pos 15310, mayditaulfakunafa07@gmail.com
1. Analisis: Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Data yang didapat diperoleh dengan cara menonton video drama teater Monolog Aeng/Alimin oleh Bala Teater yang dirilis pada 29 Maret 2022. Analisis ini bertujuan untuk mendeskripsikan seseorang karena hasrat duniawinya akhirnya terperosok ke dalam dunia yang sesak.
Kata Kunci: Drama Teater, Monolog Aeng/Alimin, Putu Wijaya, Teater Bala
Analysis: The method used is a qualitative descriptive method. The data obtained was obtained by watching a video of the theatrical drama Monologue Aeng/Alimin by Bala Theater was released on March 29, 2022. This analysis aims to describe a person because his worldly desires eventually fall into a crowded world.
Keywords: Drama Theater, Monologue Aeng/Alimin, Putu Wijaya, Bala Theater
2. Pendahuluan
Seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi individu atau kelompok di tempat dan waktu tertentu. Di dalamnya mengandung empat unsur, yakni waktu, ruang, tubuh si seniman dan hubungan seniman dengan penonton.
Seni pertunjukan disajikan dalam bentuk pentas seni dengan tujuan memberikan hiburan. Di sisi lain, seni pertunjukan juga merupakan ungkapan budaya, wahana untuk menyampaikan nilai-nilai budaya, norma-norma estetik-artistik sesuai perkembangan zaman. Adapun jenis dari seni pertunjukan terdiri dari seni tari dan seni drama.
Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua (1999:1087), kata "pertunjukan" diartikan sebagai "sesuatu yang dipertunjukan; tontonan (bioskop, wayang, dsb); pameran (barang-barang)". Kata "pertunjukan" mengandung 3 makna yaitu sebagai berikut:
 1. Adanya pelaku kegiatan yang disebut penyaji;
2. Adanya kegiatan yang dilakukan oleh penyaji dan kemudian disebut
pertunjukan;
3. Adanya orang (khalayak) yang menjadi sasaran suatu pertunjukan (pendengar
atau audiens).
Hiburan seni ini dimaksudkan supaya orang-orang yang telah melakukan rutinitas sehari-hari menjadi terhibur, hilang rasa penat, dan lelah selama bekerja. Menurut Sumardjo dalam buku Seni Pertunjukan Indonesia (2001:2), seni pertunjukan adalah kegiatan di luar kegiatan kerja sehari-hari. Seni adalah kegiatan di waktu senggang yang berarti kegiatan di luar jam-jam kerja mencari nafkah. Istillah drama berasal dari bahasa Yunani "dramon" yang berarti "perbuatan" atau "gerak". Sehingga, dapat diartikan bahwa drama merupakan seni untuk mengungkapkan pekerti manusia melalui perbuatan dipanggungkan.
Teater (drama) di Indonesia merupakan seni pertunjukan yang berfokus pada cerita, dialog, dan seni peran (akting). Ini termasuk dalam seni yang menggunakan lebih dari satu media. Dalam mengungkapkan makna, seni teater menggunakan bahasa teatrikal (pengalaman teater). Tujuan utama seni teater adalah pengalaman dan kenikmatan teatrikal.
Secara sederhana, teater (drama) adalah ungkapan, gagasan, maupun perasaan yang bersifat estetik dan memiliki makna serta diwujudkan melalui media gerak, suara, dan rupa yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.
Drama monolog Aeng/Alimin merupakan sebuah pementasan drama teater yang telah diselenggarakan oleh Bala Teater yang dirilis dalam YouTube teater bala pada 29 Maret 2022 dengan jumlah viewers 610. Drama teater ini menggunakan beberapa unsur seni yaitu aktor, tata rias, tata panggung, dan tata musik.
3. Metode Penelitian
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa analisis deskriptif kualitatif yang berupa bentuk kata-kata tidak dalam bentuk angka- angka.
4. Hasil dan Pembahasan
-- "Bingung, aku bingung dengan kondisi Dunia saat ini. Penjahat dihukum dengan hukuman karet," adalah sepenggal soliloki yang dilontarkan oleh sang aktor, Fiqi Ramadhan dalam pagelaran monolog yang diselenggarakan oleh SMAN 1 Bawang di Aula Bala Teater, (29/03/2022.) Pementasan ini pun menjadi salah satu penyaji terbaik2 Artefac UNS 2022.
Pementasan dimulai ketika sorot cahaya dengan lembut mulai menyorot sang aktor. Dengan latar tempat di penjara lengkap beserta property dan riasan ala
seorang narapidana. Rambut gondrong acak-acakan dengan uban yang sudah mulai menyembul dari kepala, menunjukkan dengan jelas karakter dan identitas lakon yang ia perankan. Ia terbangun dari tidurnya di pagi hari dan langsung membakar emosi penonton lewat amarahnya yang tak terbendung akibat meratapi nasib buruk yang telah menimpa dirinya.
"Sialan kamu, bisakah biarkan aku tidur sejenak. Penjahat juga butuh tidur," lantangnya.
Sang aktor dengan lihai mampu mengayunkan pasang-surut emosi penonton. Diakhir cerita, aktor tersebut memberikan epilog bahwa setelah dipenjara selama bertahun-tahun, suatu ketika ada wartawan yang kembali membuka berkas hukum sang bramocorah dan ternyata terbukti ia tidak bersalah. Namun ketika pagar sel dibuka nahas sang bramocorah telah bunuh diri dengan menggantung dirinya di seutas tali. Ini adalah sebagai bentuk perlawanannya terhadap penegak hukum bahwa kejahatan kecil selalu diperlakukan tidak adil, sedangkan kejahatan besar (elite-red) selalu tumpul.
Karena pementasan ini mengusung tema monolog, maka secara harfiah hanya ada satu orang untuk melakukan adegan atau sketsanya. Di satu sesi dia menjadi bramocorah, lalu menjadi hakim, menjadi bos, dan bahkan menjadi Tuhan. Menampilkan artikulasi dan bahasa tubuh yang lugas menjadi tugas besar sang aktor untuk bisa memerankan Aeng. Jam terbang dan pengalaman yang tinggi juga yang membuatnya telah memiliki pengalaman yang cukup banyak dalam seni peran ini.
Lakon yang diperankan oleh aktor ini cukup menguras emosi. Butuh persiapan yang panjang untuk mempersiapkan pementasan ini.
5. Simpulan
Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pemeran aktor dalam drama teater Monolog Aeng/Alimin sudah cukup baik menampilkan perannya. Dari segi tata rias, tata panggung, dan tata musik juga sudah sesuai meskipun hanya menggunakan properti yang sederhana.
Alur cerita dalam teater sudah menarik sebab dalam teater tersebut menjelaskan ketidak bebasan berpendapat, perbedaan kelas ekonomi, kebenaran adalah hal yang susah ditemukan dan tidak adilnya hukum. Disarankan nantinya akan semakin banyak penulis yang menuliskan karya-karya yang mengangkat ketidakadilan di sekitarnya.
6. Daftar Pustaka
Wijaya, Putu."Pementasan Teater Bala | Monolog Aeng/Alimin | karya Putu Wijaya " Youtube, diunggah oleh Teater Bala SMAN 1 Bawang, 29 Maret. 2022, https://youtu.be/-rdpltGqG-U
https://tirto.id/apa-itu-seni-pertunjukan-dan-jenis-jenisnya-gbTL
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H