pendidikan tinggi, dua jenis keterampilan yang sering dibahas adalah hard skill dan soft skill. Keduanya sangat penting, namun mana yang lebih dibutuhkan dalam perkuliahan? Mari kita simak pembahasannya.
Dalam duniaMungkin hampir semua orang sudah pernah mendengar apa itu hard skill dan soft skill. Soft skill adalah kemampuan seseorang dalam bersosialisasi dan berkomunikasi  sedangkan hard skill adalah kemampuan akademis yang bisa dipelajari dan dilatih sendiri.
Hard Skill dalam Perkuliahan
Mahasiswa di tingkat perkuliahan diharapkan menguasai hard skill yang berkaitan dengan bidang studi mereka. Misalnya, mahasiswa teknik diharapakn bisa menguasai perangkat lunak desain teknik.Â
Hard skill ini juga sangat penting dalam ujian, tugas, dan proyek yang diberikan di kampus. Tanpa penguasaan yang cukup terhadap hard skill, mahasiswa bisa kesulitan dalam menyelesaikan materi perkuliahan dan mencapai standar akademik yang diinginkan. Bahkan, untuk bisa lulus dengan nilai baik, kemampuan teknis ini tidak bisa diabaikan.
Namun, hard skill tidak selalu cukup untuk menjamin kesuksesan dalam perkuliahan. Banyak situasi yang menuntut mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan lain yang lebih bersifat personal dan sosial.
Soft Skill dalam Perkuliahan
Soft skill mungkin tidak selalu terlihat jelas dalam penilaian akademik, namun dampaknya sangat besar terhadap kesuksesan di perkuliahan. Misalnya, kemampuan komunikasi yang baik sangat penting dalam presentasi tugas kelompok, berinteraksi dengan dosen, atau saat berdebat dalam seminar. Manajemen waktu yang efektif juga merupakan soft skill yang mendukung mahasiswa untuk menyelesaikan tugas dan ujian tepat waktu, menghindari stres, dan menjaga keseimbangan antara kehidupan akademik dan pribadi.
Selain itu, kerja tim sangat penting dalam banyak kegiatan akademik, seperti penelitian kelompok atau proyek kelas. Mahasiswa dengan soft skill yang baik lebih mampu bekerja sama, menghargai perbedaan pendapat, dan menyelesaikan masalah secara kolektif. Soft skill ini juga akan sangat berguna saat mahasiswa terjun ke dunia profesional setelah lulus, di mana kemampuan berkomunikasi, beradaptasi dengan lingkungan kerja, dan memimpin tim akan sangat menentukan kesuksesan karier.
Jadi mana yang lebih dibutuhkan?
Jawabannya adalah keduanya dibutuhkan karena saling melengkapi satu sama lain. Kombinasi keduanya lebih efektif dibandingkan mengandalkan satu kemampuan saja.Â
Sebagai contoh, seorang mahasiswa yang memiliki kemampuan analisis data yang luar biasa (hard skill) tetapi tidak bisa mengomunikasikan temuan analisis tersebut kepada dosen atau kelompok (soft skill) akan kesulitan dalam mengaplikasikan pengetahuannya. Sebaliknya, mahasiswa yang pandai berkomunikasi namun kurang memiliki kemampuan teknis akan kesulitan dalam menghadapi ujian atau tugas yang membutuhkan keahlian khusus.
Kesimpulan
Sebagai mahasiswa, penting untuk tidak hanya fokus pada penguasaan materi akademik, tetapi juga melatih soft skill yang akan mendukung kesuksesan di perkuliahan dan karier di masa depan. Dengan mengembangkan keduanya, mahasiswa akan lebih siap menghadapi tantangan di dunia profesional setelah lulus.
Sebagian di bantu oleh AI.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H