4. Fungsi Tari Retno Tanjung
Tari Retno Tanjung diciptakan oleh Ibu Endang Supadmi, berangkat dari keprihatinannya karena Kota Tegal belum memiliki tarian khasnya sendiri. Kondisi ini berbanding terbalik dengan Kabupaten Tegal yang sudah memiliki banyak sekali kesenian tari tradisional. Keprihatinan tersebut membawa Ibu Endang Supadmi menciptakan dua tari untuk meberikan ikon budaya terhadap Kota Tegal.
Ikon budaya ini akan dapat membedakan Kota Tegal dengan daerah lainnya. Fungsi Tari Retno Tanjung adalah tak lain sebagai hiburan, tidak ada fungsi khusus seperti untuk ritual keagamaan atau hal-hal lainnya. Mengingat juga Tari Tanjung sering ditampilkan dalam acara-acara dan juga untuk keperluan lomba perwakilan Kota Tegal. Secara keseluruhan, ragam gerak pada Tari Retno Tanjung merupakan hasil dari penggambaran aktivitas masyarakat Kota Tegal, di mana dominasi masyarakatnya bekerja di bidang perairan, yaitu nelayan.
Referensi:
Adi. 2014. “Disdik Kota Tegal Patenkan Tari Mina Lodra dan Retno Tanjung”. URL : http://www.ayotegal.com/read/2019/02/23/244/retno-tanjung-dan-mina-lodra-tarian-khas-tegal-sarat-makna
Irianto, Agus Maladi. 2017. Kesenian Tradisional sebagai Sarana Kebudayaan di Tengah Determinasi Teknologi Komunikasi. Jurnal NUSA. 12(1):90-100.
Lilisnawati. 2019. “Retno Tanjung dan Mina Lodra, Tarian Khas Tegal Sarat Makna”. URL : https://infotegal.com/2014/12/disdik-kota-tegal-patenkan-tari-minalodra-dan-retno-tanjung/
Rahayu, Gemmylang Anjie. 2016. Estetika Tari Retno Tanjung di Padepokan Seni Kaloka Kota Tegal (Skripsi): Universitas Negeri Semarang.