Mohon tunggu...
Mayasinta
Mayasinta Mohon Tunggu... Guru - guru

guru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi Nyata Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

14 Juli 2022   21:24 Diperbarui: 14 Juli 2022   21:48 1098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

AKSI NYATA

PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID  

PROGRAM KEWIRAUSAHAAN DENGAN ECOPRINT "PERAK"

Untuk Membangun Profil Mandiri dan Kreatif pada Murid

Oleh: Mustika Mayasinta, S.Pd. 

CGP Angkatan 4 Kabupaten Temanggung

Perak merupakan singkatan dari Pelajar Penggerak, sebuah komunitas murid yang kami bentuk untuk menumbuhkan minat dan potensi murid. Ecoprint Perak sebagai sebuah program Ektrakurikuler muncul setelah kami membentuk komunitas tersebut yang bertujuan untuk mewadahi dan menyalurkan bakat minat murid lintas jenjang, 

sekaligus membangun interaksi positif dalam berbagi praktik baik tentang kearifan lokal yang bisa menumbuhkan jiwa kreatifitas, inovasi, mandiri dan kewirausahaan pada murid dengan mampu menghasilkan karya yang bernilai jual.

FACTS

LATAR BELAKANG

Ki Hajar Dewantara dalam filosofinya menjelaskan bahwa pendidikan anak sejatinya menuntut anak mencapai kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zaman. 

Bila melihat dari kodrat zaman, pendidikan saat ini menekankan pada kemampuan anak untuk memiliki Keterampilan Abad 21 sedangkan dalam memaknai kodrat alam maka konteks lokal sosial memiliki karakteristik yang berbeda-beda pada tiap sekolah. 

Dalam menuntun laku dan pertumbuhan kodrat murid maka pendidik diharapkan mampu menjadi fasilitator untuk dapat menumbuhkembangkan berbagai karakter baik sesuai Profil Pelajar Pancasila.

Pembelajaran kewirausahaan pada dasarnya merupakan suatu pembelajaran tentang nilai (value), kemampuan (ability) dan perilaku (attitude) dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang dihadapi. 

Pembelajaran Kewirausahaan dalam ranah pendidikan, tidak hanya dikembangkan untuk menghasilkan manusia terampil intelektual, tetapi juga yang mandiri dan kreatif. Program kewirausahaan mampu untuk mewujudkan pembelajaran bermakna yaitu pembelajaran yang menyenangkan yang akan memiliki keunggulan dalam meraup segenap informasi secara utuh sehingga konsekuensi akhir meningkatkan kemampuan murid.

Dengan menanamkan jiwa berwirausaha sejak dini, diharapkan murid mampu berkreasi dengan ide-ide mereka dan melatih keterampilan berinteraksi sosial dengan sesama murid sehingga membuka wawasan mereka agar dapat menentukan dan menindaklanjuti tujuan, harapan dan kebaikannya melampaui pemenuhan kepentingan individu, kelompok, maupun golongan. 

Berdasarkan hasil diskusi dengan murid, mereka menginginkan sebuah kegiatan yang menarik, menantang, dan bisa unjuk karya sebagai hasil akhir. Oleh karena itu Guru memberi kesempatan murid mengeksplorasi ide mereka dalam sebuah ruang berwirausaha melalui pelatihan Ecoprint Perak.

 TUJUAN AKSI NYATA

Kegiatan Ecoprint Perak ini adalah program ekstrakurikuler yang memanfaatkan seluruh aset yang dimiliki sekolah untuk bisa mewujudkan kepemimpinan pada murid (student agency), maka diharapkan:

  • Mampu meningkatkan daya lenting serta kemampuan berpikir kritis murid;
  • Murid mampu memanfaatkan sumber daya yang dimiliki sekolah untuk pembelajaran mereka;
  • Murid memiliki pengalaman berwirausaha untuk menumbuhkan jiwa kemandirian dan kreatif;
  • Murid mampu saling berkolaborasi dan berkomunikasi secara aktif untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan.

 DESKRIPSI AKSI NYATA

Pemilihan kegiatan Ecoprint sebagai program ektrakurikuler yang berpihak pada murid merupakan hasil diskusi dengan murid dan telah dituangkan ke dalam rancangan aksi nyata dengan menggunakan model kerangka BAGJA pada Demonstrasi Kontekstual merancang prakarsa perubahan.

Ecoprint adalah salah satu hasil karya murid dengan memanfaatkan sumber daya (aset) yang dimiliki sekolah mencakup tujuh modal utama sekolah. Beberapa langkah pelaksanaan aksi nyata dan alasannya meliputi:

Pemanfaatan aset manusia dengan mengundang alumni yang kompeten di bidang Ecoprint dan batik sebagai narasumber.

Dokpri
Dokpri
Rapat bersama alumni untuk persiapan langkah-langkah dalam pelatihan ecoprint pada murid.
Dokpri
Dokpri
Penjelasan teknik ecoprint
  • Pemanfaatan aset lingkungan yang dimiliki sekolah yaitu daun-daun sebagai bahan pokok pembuatan ecoprint di hutan jati sekolah dan kebun sekolah.
    Dokpri
    Dokpri
    Murid mencari daun di hutan sekolah yang akan digunakan sebagai bahan pokok pembuatan ecoprint
    Dokpri
    Dokpri
    • Murid diberi kebebasan menuangkan idenya dalam membuat karya
  • Kegiatan ini dilakukan berkelompok untuk melatih kerjasama dan memupuk rasa gotong royong sehingga keakraban dan interaksi positif terbentuk pada saat pelaksanaan pelatihan membuat ecoprint.
    Dokpri
    Dokpri
    Membuat pewarna alami dari kayu tingi
    Dokpri
    Dokpri
    Pewarnaan menggunakan kayu tingi untuk menghasilkan warna dasar oranye
    Dokpri
    Dokpri
    Murid secara tidak langsung berlatih bekerja sama dan tercipta semangat gotong royong

FEELING

Saya merasa sangat senang ketika dapat menerapkan program yang berdampak pada murid. Murid dapat mengeksplorasi kemampuannya, baik secara individu maupun kelompok, juga memiliki pengalaman baru yang belum pernah didapat sebelumnya. 

Potensi dan kekuatan murid yang sebelumnya tidak tampak, pada kegiatan Ecoprint mulai tampak. Banyak potensi luar biasa yang muncul  ketika murid diberi tanggung jawab dan dipercaya penuh untuk menyelesaikan suatu proyek.

FINDING

Secara keseluruhan pelaksanaan kegiatan Ecoprint Perak berjalan lancar. Murid terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan. Banyak hal yang diluar perkiraan guru saat melihat murid mengeksplorasi ide-ide mereka. Saat murid diberi kebebasan menyalurkan ide mereka, dilibatkan dalam suatu kegiatan yang bisa memenuhi bakat dan minat mereka,

dan diberi kesempatan memilih apa saja yang akan mereka gunakan untuk membuat sebuah ecoprint, mereka lebih aktif bereksperimen dan lebih bisa berkolaborasi tanpa menunggu intruksi. Hal ini sangat menarik, bahwa ternyata murid memiliki sesuatu yang lebih besar dari yang diperkirakan jika mereka diberi kesempatan untuk berperan dan mengasah kepemimpinan pada diri mereka sendiri.

Hasil ecoprint dari murid sudah cukup bagus tapi belum sepenuhnya berhasil sempurna. Kami melakukan evaluasi dari hasil kerja murid dengan membandingkan dan merefleksi lagi proses pada saat pelatihan dan pada praktik langsung. Murid diminta menilai karya mana yang memiliki nilai jual dan karya mana yang perlu perbaikan. 

Setelah itu narasumber memberi alternatif teknik lain yang bisa digunakan untuk memperbaiki karya yang hasilnya kurang maksimal.

Dokpri
Dokpri

Semua hasil karya murid dipajang untuk dievaluasi dan disaring mana yang bernilai jual dan mana yang perlu perbaikan

Dokpri
Dokpri

Guru memandu mengevaluasi karya murid dan merefleksi baik berupa apresiasi maupun umpan balik positif untuk perbaikan ke depannya

Manajemen resiko dalam suatu program sangat penting dilakukan. Dalam kegiatan ecoprint ini, tingkat resiko yang diperoleh termasuk sedang seperti jika warna yang dihasilkan dari daun tidak maksimal. Hal ini bisa diatasi dengan menggunakan teknik pounding. Teknik pounding memiliki beberapa kelebihan dibandingkan teknik kukus. 

Seperti warna yang dihasilkan sesuai dengan jenis daun, tidak memerlukan biaya lebih (hemat) karena tidak butuh gas lebih untuk mengukus, dan waktu pengerjaan lebih singkat karena tidak perlu menunggu proses mengukus yang membutuhkan waktu lama. 

Kelemahannya jika disbanding dengan teknik kukus jika bahan yang akan dicetak ukuran besar dan banyak motif cukup melelahkan dalam memukul setiap motifnya, tapi secara efisiensi biaya produksi lebih hemat dan keuntungan nilai jualnya lebih besar.

FUTURE

Program berdampak pada murid yang sudah saya lakukan akan dikembangkan lebih baik dan berharap kegiatan Ecoprint dapat diberikan ke seluruh murid, karena sebelumnya kegiatan Ecoprint hanya diikuti sebagian murid saja. Di masa depan harapannya murid memiliki daya lenting yang tinggi, mandiri, kreatif, mampu menjawab tantangan hidup, memiliki jiwa kepemimpinan dan ketrampilan berwirausaha, 

serta mampu berpikir kritis, sehingga tujuan tersebut dapat tercapai saya akan mengelola kegiatan Ecoprint menjadi wadah untuk murid mengeksplore kemampuannya. 

Saya akan mengembangkan kegiatan Ecoprint yang dapat menghasilkan produk yang dapat dipamerkan dan bernilai jual tinggi serta membuat produk yang lebih variatif dengan berbagai media, tidak hanya kain, saya akan mencoba media lain yang bisa diterapkan dengan teknik Ecoprint.

Jika tindak lanjut dari program ini berhasil, diharapkan Ecoprint Perak bisa menjadi icon dan kebanggaan sekolah. Selain semua kebutuhan sudah tersedia dari memanfaatkan aset sekolah, kegiatan ini akan mendukung aset finansial sekolah dan meningkatkan daya lenting murid untuk siap bersaing di dunia industri dengan keterampilan yang mereka miliki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun