JURNAL PEMBELAJARANKU
SOSIAL EMOSIONAL
PPG GURU TERTENTU PILOTING TAHAP 2 TAHUN 2024
Nama        : Mayarti, S. Pd
NIP Â Â Â Â Â Â Â Â : 198
Jabatan      : Ahli Pertama -- Guru Matematika
Instansi      : SMA Negeri 1 Rote Barat Daya
LPTK Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : Universitas Nusa Cendana Kupang
- Pembelajaran Sosial Emosional (PSE)
Pembelajaran Sosial Emosional adalah Pendekatan pendidikan yang memfokuskan pada pengembangan kompetensi sosial dan emosional siswa. Dimana proses anak menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk mengembangkan identitas yang sehat untuk mengelola emosi dalam mencapai tujuan pribadi atau orang lain.
Implementasi dari Kompetensi Sosial Emosional (KSE) merupakan proses penerapan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif yang dapat dilakukan dalam berbagai konteks, baik di sekolah, lingkungan kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari.
- 5 Kompetensi Sosial Emosional Menurut Casel
Menurut CASEL ada  5 kompetensi sosial emosional utama yang penting untuk pengembangan siswa, yaitu:
- Kesadaran DiriÂ
- kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi, kekuatan dan kelemahan diri sendiri, dalam pemahaman bagaimana perasaandan perilaku kita terhadap orang lain.
- Pengelolaan Diri
- Kemampuan untuk mengelola emosi, pikiran dan perilaku dalam berbagai situasi, seperti mengatur diri, mengelola stress dan menetapkan serta mencapai tujuan
- Kesadaran SosialÂ
- Kemampuan untuk memahami dan berempati dengan perspektif dan perasaan orang lain. Ini mencakup keterampilan dalam membangun hubungan yang positif dan menghargai keragaman budaya dan latar belakang.
- Keterampilan Berhubungan
- Keterampilan untuk membangun dan memelihara hubungan yang sehat dan positif dengan orang lain.ini mencakup , keterampilan komunikasi, kerja sama, resolui konflik, dan kemampuan untuk memberikan dan menerima umpan balikdengan cara yang konstruktif.
- Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab
- Kemampuan untuk membuat keputusan yang sehat dan etis dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap diri sendiri dan orang lain. Ini mencakup keterampilan dalam berpikir kritis, mengevaluasi resiko dan konsekuensi,serta membuat pilihan yang sesuai dengan norma-norma sosial.
- Mengapa Pembelajaran Sosial Emosional itu Penting?
Pembelajaran sosial emosional (PSE) penting karena beberapa alasan, yaitu :
- Meningkatkan kemampuan murid untuk bisa mengontrol keterampilan emosi terhadap diri sendri maupun terhadap orang lain yang ada di lingkungan sekolah maupun lingkungan bermasyarakat.
- Kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang dirasakan orang lain, menciptakan lingkungan yang lebih suportif dan mengurangi konflik di lingkungan sekolah.
- Dengan Sosial Emosioal membantu siswa untuk mengatasi konflik
- Dengan PSE dapat meningkatkan kesejahteraan mental murid.
- Tujuan Pembelajaran Sosial EmosionalÂ
Tujuan dari pembelajaran PSE adalah untuk melatih kompetensi sosial emosional peserta didik sehingga tercapai keseimbangan antara kompetensi akademik dan sosial emosional yang dapat mengantarkan peserta didik menjadi individu selamat dan bahagia.
- Refleksi Pengalaman Bermakna
Saya adalah seorang guru mata pelajaran matematika di SMA Negeri 1 Rote Barat Daya Kabupaten Rote Ndao Provinsi Nusa Tenggara Timur. Setelah saya mempelajari modul 2 tentang pembelajaran sosial emosional, adapun pengalaman yang paling bermakna bagi saya adalah bahwa menerapkan pembelajaran sosial emosional tidaklah mudah karena seorang guru harus mampu menguasai keterampilan emosional baik diri sendiri, murid, rekan sejawat waupun warga sekolah agar pembelajaran kita bisa menjadi lebih menarikdan bisa menambah semangat dalam kegiatan KBM.
Adapun pengalaman yang paling bermakana saya adalah yang pertama yaitu sekarang sekarang sementara mengikuti pendidikan guru penggerak angkatan 11 kabupaten rote ndao, dimana yang saya jarang berinteraksi dengan orang tetapi dengan mengikuti kegiatan pendidikan alon guru penggerak angkatan 10 kabupaten rote ndao ini saya bisa belajar untuk bisa saling berkolaborasi dengan rekan sejawat, berbagi praktek baik terkait ilmu yang saya dapatkan di saat pendidikan sebgai calon guru penggerak. Adapun materi praktek baik yang saya bawakan di sini adalah tentang visi dan perubahan prakarsa yang ada di sekolah dan Diseminasi budaya positif di SMAN 1 Rote Barat Daya.
Pengalaman bermakna yang kedua adalah bagi saya dalam mata pelajaran matematika dengan materi komposisi fungsi, saya memberikan pertanyaan pemantik untuk menganalisis pengertian dari fungsi yang pernah mereka baca sebelumnya. Beberapa siswa menyampaikan pemahamannya terkait tentang fungsi, dan saya memberikan apresiasi positif atas apa yang telah disampaikan oleh murid tersebut, dengan apesiasi yang diberikan dapat membuat murid tersebut merasa bangga dan dihargai atas pemahaman yang disampaikannya dan dengan adanya hal tersebut bisa memberikan semangat kepada temannya yang lain untuk bisa menyampaikan juga pemahaman yang telah ditemukan dalam materi yang dipelajari sebelumnya.
- RefleksiÂ
Setelah saya mempelajari modul tentang pembelajaran sosial emosional saya menyadari bahwa siswa lebih responsive terhadap kegiatan yang melibatkan interaksi langsung dan diskusi terbuka, namun saya juga melihat masih banyaknya siswa yang kesulitan dalam mengelola emosi mereka dan situasi yang menegangkan. Untuk mengatasi hal tersebut, saya akan mencoba menerapkan lebih banyak teknik atau cara untuk mengelola emosi dalam kelas.
Umpan Balik
--
Dokumentasi
---
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H