Berdasarkan hasil wawancara juga diketahui bahwa para balita memiliki pola makan yang kurang baik, misalnya seperti tidak makan 3x sehari, tidak suka sayur, serta terlalu sering makan jajanan manis dan gurih. Dari ke 6 balita, 4 diantaranya dalam waktu 3 bulan terakhir juga pernah mengalami sakit seperti batuk, pilek dan panas.
Pada kunjungan ke 2 yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 22 Januari 2022, Mahasiswa KKN UNDIP melakukan edukasi mengenai gizi seimbang dengan bantuan media poster kepada Ibu Ibu Balita, serta memberikan buah naga dan bubur jagung sebagai PMT.Â
Dalam kunjungan ini para Ibu menceritakan mengenai anaknya yang masih cenderung hanya menyukai susu dan jajanan. Sehingga asupan protein, karbohidrat, dan vitamin yang masuk kedalam tubuh balita masih sangat terbatas.
Pada kunjungan ke 3 pada hari Sabtu tanggal 29 Januari 2022, dilakukan edukasi mengenai cara memilih jajanan yang sehat dengan media poster. Diberikan pula buah pisang dan sari kacang hijau sebagai PMT. Dalam kunjungan ini Ibu Ibu menceritakan mengenai anak anaknya yang susah makan, dan pilih pilih makanan, serta sebenarnya para balita telah diberi berbagai vitamin penambah nafsu makan, namun masih belum efektif.Â
2 Ibu dari 6 balita juga menceritakan bahwa nafsu makan anaknya pada minggu ini sudah mengalami peningkatan. Pada kunjungan ke 4 hari Sabtu tanggal 5 Februari 2022, dilakukan edukasi mengenai tips agar balita gampang makan, serta pemberian buah jeruk dan sop matahari sebagai PMT. Pada kunjungan terakhir ini mayoritas balita sedang mengalami batuk pilek, sehingga membuat nafsu makan para balita kembali turun dan mayoritas berat badan para balita belum menunjukkan peningkatan dari penimbangan sebelumnya yang dilakukan pada awal bulan Januari.Â
Melihat dari antusias Ibu Ibu pada setiap dilakukan kunjungan, dapat disimpulkan bahwa pendampingan ini dapat menambah pengetahuan dan mengubah kemauan pengasuhan balita ke arah lebih baik, tapi masih diperlukan upaya lain untuk mengefektifkan dampak pendampingan hingga bisa berdampak lebih efektif ke perubahan status gizi yang lebih baik.