Karanganyar (2022) -- Pada minggu pertama penerjunan, Mahasiswa KKN UNDIP melakukan observasi mengenai kondisi kesehatan di Desa Kalijirak dengan berdiskusi dengan Bidan desa dan melakukan kunjungan ke Posyandu Posyandu.Â
Dari 7 Posyandu yang berada di Desa Kalijirak, Mahasiswa KKN UNDIP mengunjungi 4 Posyandu (Posyandu Dusun Gunung Watu, Posyandu Dusun Kalijirak, Posyandu Dusun Mencon, dan Posyandu Dusun Bendorejo) untuk membantu kegiatan pengukuran tinggi badan, penimbangan berat badan serta pencatatan di KMS (Kartu Menuju Sehat).Â
Dari kegiatan observasi tersebut, ditemukan permasalahan kesehatan berupa masih adanya balita gizi kurang. Salah satunya terdapat di Posyandu Dusun Gunung Watu dengan 6 balita gizi kurang.
Gizi kurang merupakan keadaan kekurangan gizi pada balita (usia 0-59 bulan) akibat rendahnya asupan energi dan protein dalam rentang waktu yang cukup lama dan ditandai oleh indikator status gizi berat badan menurut umur (BB/ U) antara -3SD sampai -2SD tabel baku WHO-NCHS. Di masa pandemi Covid-19 ini gizi balita harus diperhatikan, agar daya tahan tubuh dapat terjaga dan balita dapat terhindar dari virus virus berbahaya.Â
Permasalah status gizi dapat dicegah dengan menganalisis dan mengatasi faktor faktor determinannya (faktor langsung dan tidak langsung). Faktor langsung dari status gizi yaitu status kesehatan dan asupan makanan. Faktor tidak langsung meliputi sosial ekonomi, jarak kelahiran, pendidikan, pengetahuan, pendapatan, pola asuh yang kurang memadai, ketidaktahuan mengenai hubungan makanan dan kesehatan, tabu dan pantangan terhadap bahan makanan tertentu, preferensi, sanitasi lingkungan yang kurang baik, akses terhadap pelayanan kesehatan, dan rendahnya ketahanan pangan tingkat rumah tangga.
Maka dari itu, Mahasiswa KKN UNDIP merancang program kegiatan mengenai Pendampingan Balita Gizi Kurang. Pendampingan ini merupakan salah satu cara untuk meminimalisir keberadaan balita gizi kurang serta memelihara kesehatan dan meningkatkan kekebalan tubuh.Â
Kurang gizi membuat tubuh lemah sehingga mudah terserang penyakit mempengaruhi pertumbuhan, kesehatan fisik, fungsi organ tubuh kurang optimal, emosional yang tidak terkontrol, serta berisiko mengalami stunting dan sangat berpengaruh pada kualitas SDM.
Program Pendampingan Balita Gizi Kurang ini dilakukan sebanyak 4 kali kunjungan. Kunjungan ke 1 dilakukan pada hari Sabtu tanggal 15 Januari 2022 dengan kegiatan berupa perkenalan, perizinan, dan wawancara singkat mengenai kondisi keluarga didampingi oleh Ibu Kepala Dusun Gunung Watu dan Ibu Ibu Kader Posyandu.Â
Dari ke 6 keluarga balita gizi kurang, semuanya memberikan izin atas program kunjungan ini. Dari ke 6 balita, 3 diantaranya berjenis kelamin perempuan, dan 3 lainnya berjenis kelamin laki laki. Rata rata pendidikan orang tua para balita adalah lulusan SMP dengen pekerjaan buruh/ karyawan swasta.Â
Berdasarkan hasil wawancara juga diketahui bahwa para balita memiliki pola makan yang kurang baik, misalnya seperti tidak makan 3x sehari, tidak suka sayur, serta terlalu sering makan jajanan manis dan gurih. Dari ke 6 balita, 4 diantaranya dalam waktu 3 bulan terakhir juga pernah mengalami sakit seperti batuk, pilek dan panas.
Pada kunjungan ke 2 yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 22 Januari 2022, Mahasiswa KKN UNDIP melakukan edukasi mengenai gizi seimbang dengan bantuan media poster kepada Ibu Ibu Balita, serta memberikan buah naga dan bubur jagung sebagai PMT.Â
Dalam kunjungan ini para Ibu menceritakan mengenai anaknya yang masih cenderung hanya menyukai susu dan jajanan. Sehingga asupan protein, karbohidrat, dan vitamin yang masuk kedalam tubuh balita masih sangat terbatas.
Pada kunjungan ke 3 pada hari Sabtu tanggal 29 Januari 2022, dilakukan edukasi mengenai cara memilih jajanan yang sehat dengan media poster. Diberikan pula buah pisang dan sari kacang hijau sebagai PMT. Dalam kunjungan ini Ibu Ibu menceritakan mengenai anak anaknya yang susah makan, dan pilih pilih makanan, serta sebenarnya para balita telah diberi berbagai vitamin penambah nafsu makan, namun masih belum efektif.Â
2 Ibu dari 6 balita juga menceritakan bahwa nafsu makan anaknya pada minggu ini sudah mengalami peningkatan. Pada kunjungan ke 4 hari Sabtu tanggal 5 Februari 2022, dilakukan edukasi mengenai tips agar balita gampang makan, serta pemberian buah jeruk dan sop matahari sebagai PMT. Pada kunjungan terakhir ini mayoritas balita sedang mengalami batuk pilek, sehingga membuat nafsu makan para balita kembali turun dan mayoritas berat badan para balita belum menunjukkan peningkatan dari penimbangan sebelumnya yang dilakukan pada awal bulan Januari.Â
Melihat dari antusias Ibu Ibu pada setiap dilakukan kunjungan, dapat disimpulkan bahwa pendampingan ini dapat menambah pengetahuan dan mengubah kemauan pengasuhan balita ke arah lebih baik, tapi masih diperlukan upaya lain untuk mengefektifkan dampak pendampingan hingga bisa berdampak lebih efektif ke perubahan status gizi yang lebih baik.
Penulis : Maya Rachmaputri
DPL Â Â : Ir. Sulistyo, M.T., Ph.D.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H