Mohon tunggu...
Lyfe

Bedah Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel "Pudarnya Pesona Cleopatra"

24 Februari 2018   10:46 Diperbarui: 24 Februari 2018   11:00 3097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lewat penggalan dialog di atas, bisa disimpulkan tokoh Umi sangat perhatian dan menyayangi Niyala dengan berbagai pertanyaan yang dilontarkan kepada Niya dengan memanggilnya Anakku, bisa dipastikan Umi sangat menyayangi dan menganggapnya sebagai anak kandungnya sendiri.

Faiq sang penyelamat hidup Niyala adalah seorang mahasiswa lulusan Al-Azhar yang tinggal di Mesir. Seorang pemuda yang shalih, tampan, pintar, santun, bijaksana, dan sangat menyayangi Umi serta Niyala. Faiq juga memiliki jiwa puitis dalam ucapannya.

""Duhai, siapakah gerangan pangeran yang akan menikmati kesejukan cahayamu. Siapakah dia yang akan berbahagia mendapatkan kesucian jiwaragamu. Duhai alangkah bahagianya dia!" Sambung Faiq dengan senyum mengembang."(hal. 72)

"Malam itu Umi dan Niyala menerima oleh-oleh cukup banyak dari Faiq. Ada tas tangan yang bagus yang sempat ia beli di Paris. Leontin kristal dari Italy. Jilbab Turki. Cincin cantik. Sandal kulit warna putih gading yang modis. Dan kebaya khas Malaysia. Selain itu Faiq membelikan sebuah gaun pengantin khas Turki yang sangat indah untuk Niyala."(hal. 74)

Dari dua penggalan tersebut, bisa dilihat betapa perhatian dan sayangnya Faiq terhadap Umi dan Niyala. Ia membelikan banyak sekali oleh-oleh untuk mereka berdua. Juga bagaimana indahnnya kata-kata Faiq ketika bercanda dengan memuji adik angkatnya itu, Niyala. Di samping itu, sifat bijaksana dan dewasa Faiq dapat dilihat di halaman 84

"Okey kalau begitu nanti kakak akan atur bahasanya dan lain sebagainya dengan sebaik-baiknya. Sekarang tersenyumlah jangan sedih begitu."

"Alhamdulillah Umi, kami sudah membuat rencana yang matang sekali."(hal. 94)

"Faiq memberikan mahar sebuah mushaf cantik yang ia beli di Cairo, uang tunai senilai 85 juta rupiah dan hafalan surat Ar Rahman."

Dapat diketahui bahwa Faiq sangatlah dewasa dalam menyikapi keadaan, bagaimana cara ia membuat Niyala tenang dan mengambil keputusan yang begitu besar yaitu menikah. Ia juga memberikan mahar uang tunai senilai 85 juta rupiah yang artinya nilai uang itu bisa menebus hutang ayah Niyala kepada Pak Haji Cosmas tanpa harus memaksa Niyala menikah dengan Roger yang berengsek dan tidak bisa menghargai perempuan itu.

Selain tokoh-tokoh di atas masih ada beberapa tokoh yang ikut serta melengkapi jalan cerita Setetes Embun Cinta Niyala yaitu Mas Herman (kakak ipar Niyala yang bijaksana) dan juga Roger (anak bungsu Pak Haji Cosmas).

Latar tempat yang dipakai dalam kisah Pudarnya Pesona Cleopatra kebanyakan memakai latar rumah kontrakan tokoh Aku dan juga di kampus tempat tokoh Aku menjadi dosen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun