"Ayo kita ke dokter!" Ajak Robet.
     Misca tidak sadar sedang kontraksi. Sepanjang jalan Misca terus meringis kesakitan. "Rob, bagaimanapun kamu harus bertanggung jawab atas kehamilan Inah," ucap Misca menahan sakit.
     "Aku tidak melakukannya, Misca!" Bantah Robet.
     Sampai di rumah sakit, Misca langsung ditangani dokter. Misca terpaksa dibawa ke ruangan persalinan karena sudah mengeluarkan darah. Misca harus melahirkan bayinya secara prematur.
      Misca sangat stress dan tidak bisa membayangkan apakah masih bisa terus bertahan hidup dengan Robet setelah tahu memperkosa Inah.
     Setelah bayi perempuan dilahirkan, Misca kehilangan banyak darah. Misca mengalami pendarahan yang hebat. Nyawa Misca tidak bisa diselamatkan.
     Robet sangat sedih mendengar Misca sudah tiada. Jasad Misca dibawa ke rumah orangtuanya. Selama dua minggu Robet menginap di rumah Misca sambil menunggu bayinya keluar dari inkubator.
     Robet sangat dendam pada Inah. Robet berpikir Misca meninggal karena lahiran terlalu dini. Robet menyalahkan Inah sebagai penyebabnya.
      Hari itu juga Robet pulang ke rumah dan ingin mengusir Inah. Robet tidak mau kepulangan ibunya dari luar negri mendengar Inah hamil karena dirinya.
     "Inah! Keluar kamu!" Teriak Robet.
     Inah keluar dari kamar dan menghampiri Robet. Inah sangat ketakutan melihat Robet marah. Perut Inah langsung kontraksi.