"Daripada nanti aku hancur dipukul Ayahku, apalagi saudara laki-lakiku! atau mungkin menyuruhku menggugurkan kandungan, aku takut Yung! kamu tahu sendiri kan bagaimana keluargaku?" ucap Nirma sedih.
"Ya sudah, aku tidak mau kehilangan kamu, aku tidak mau kamu disakiti orangtuamu dan Kakakmu," ucap Uyung sedih.
"Aku terpaksa melakukan ini Yung, setidaknya, orangtuaku tidak begitu marah, mendengar aku hamil karena di perkosa," ucap Uyung.
Nirma dan Uyung melanjutkan perjalanan pulang. Nirma masih punya sedikit iman, tidak menggurkan kandungan atau bunuh diri, diusia yang masih muda, Nirma jatuh kedalam jinah yang tidak pernah dia sadari dampak dari perbuatannya.
***
Bab 4 Ayah Nirma marah.
Sampai rumah Nirma masuk kamar dan mengurung diri. Nirma menangis dan bingung apa yang harus dilakukan. Ibunya Nirma yang mengetahui anaknya belum makan malam, langsung menghampiri anaknya masuk kamar.
"Nak! makan dulu, nanti kamu sakit!" pinta Ibunya Nirma.
"Iya Bu, nanti saja aku belum lapar," jawab Nirma dengan suara serak.
"Kamu menangis? kenapa? ceritakan pada Ibu!" tanya Ibunya heran.
"Kalau aku cerita, pasti Ibu marah!" jawab Nirma sedih.