"Dirman! aku ingin bicara penting!" bisik Nirma.
"Ada apa sih! lepaskan aku! bicara saja! kalau Susi tahu, dia bisa marah!" ucap Dirman.
"Heh! aku hanya ingin bilang! aku hamil! kamu harus tanggung jawab!" bentak Nirma.
"Apa hamil? hahahaha, heh kita sudah putus dua bulan lalu! jangan asal bicara kamu!" bentak Dirman.
"Iya! kita sudah putus! tapi cuma kamu yang menyentuh saya! tega sekali kamu bicara begitu!" teriak Nirma.
"Dengar ya! aku tidak ada urusan denganmu! kalau sampai Susi tahu masalah ini, kamu akan berurusan denganku! aku hajar kamu!" ancam Dirman.
Nirma dan Uyung terdiam, ancaman Dirman tidak main-main karena Dirman dikenal sadis. Nirma begitu bangga pacaran dengan orang yang ditakuti banyak orang, tapi ternyata penilaian Nirma salah. Nirma menangis di pundak Uyung.
"Yung, gimana ini? sebentar lagi ujian, bagaimana kalau perutku tambah besar? aku tidak mau orangtuaku tahu, nanti mereka marah besar!" ucap Nirma menangis.
"Sabar dulu Nirma, kamu ikut ujian saja dulu, jangan sampai tidak ikut, sayang kalau harus putus  Sekolah," ucap Uyung menenangkan.
"Tapi bagaimana dengan perutku?" tanya Nirma cemas.
"Ya nanti kita pikirkan bersama, saat ini aku masih bingung Nirma," ucap Uyung.