Mohon tunggu...
Maya Dian
Maya Dian Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Solusi Unik Generasi Solutif

20 November 2018   10:16 Diperbarui: 20 November 2018   10:41 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Menyusulnya? Siapa?" Kanaya makin erat memeluk lengan Anggi takut mendapat tugas itu.

"Aku setuju denganmu. Seseorang harus menyusulnya, dan aku pikir sebaiknya aku yang pergi." Lukman menawarkan diri. Prita menarik lengannya sambil menggeleng.

"Terima kasih atas pengertiannya. Tapi, menurut saya Bapak lebih dibutuhkan di sini. Pak Her bersedia menyusul Fred?"

"Tentu. Saya yang akan menyusulnya."

Aku membongkar isi tas Fred untuk meminjam barang-barang yang sekiranya berguna. Aku membekali Pak Her dengan pisau yang bisa digunakan sebagai perlindungan diri dan terutama untuk menandai batang pohon yang dilewati Pak Her agar tak tersesat.

"Tolong berhati-hati. Segera hubungi nomer saya kalau terjadi sesuatu." Pesanku sebelum Pak Her bergegas pergi.

18.00

Aku meminta para wisatawan mengikuti intruksiku. Masuk ke dalam mobil dan mematikan jaringan internet untuk menghemat daya baterai. Hanya satu senter handphone yang dinyalakan sebagai penerangan secara bergantian. Membuka setengah jendela mobil sebagai sirkulasi udara dan menyelimuti diri dengan jaket atau apapun yang bisa menghangatkan diri. Membagi dua box nasi, satu untuk keluarga Pak Lukman, satu untuk Anggi dan Kanaya. Mengecualikan Fred yang siaga dengan bekal makanan dalam tas yang kubongkar tadi.

Aku berjaga di luar mobil ditemani Pak Lukman. Ayah dari Kevin itu bercerita panjang lebar tentang pekerjaan yang merembet ke politik.

18.10

Sorot lampu yang muncul dari kejauhan mengakhiri kisah panjang Pak Lukman. Aku bernapas lega saat melihat sosok yang mendekat itu penjaga pondok. Belum sempat turun dari motor untuk menjelaskan keterlambatannya, aku langsung memintanya pergi. Setelah menjelaskan permasalahan pada mobil aku memintanya mencari bantuan ke pemukiman warga terdekat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun