Mohon tunggu...
Sumayah
Sumayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Akuntansi- Universitas Palangka Raya

Selanjutnya

Tutup

Financial

Perekonomian Indonesia di Tengah Tekanan Inflasi

8 Oktober 2024   21:22 Diperbarui: 8 Oktober 2024   21:28 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Penyebab terjadi inflasi dapat dikategorikan menjadi beberapa faktor utama yang saling berkaitan. Berikut  penjelasan singkat penyebab terjadinya inflasi :

1. Meningkatnya Biaya Produksi : Inflasi dapat dihasilkan oleh naiknya biaya produksi yang dihasilkan oleh : Depresiasi nilai tukar: Ketika mata uang lokal terdepresiasi, biaya produksi meningkat karena harga barang impor meningkat.Kenaikan harga bahan baku: naiknya biaya bahan baku seperti minyak dan gas bisa membantu menaikkan biaya produksi. Negative supply shocks : Bencana alam dan gangguan distribusi juga dapat mengurangi pasokan dan menaikkan harga.

2. Meningkatnya Permintaan Barang dan Jasa (Demand Pull Inflation) : Inflasi juga disebabkan oleh permintaan melebihi pasokan. Peningkatan permintaan ini terjadi karena alasan berikut: Pertambahan pendapatan masyarakat: Dengan peningkatan penghasilan masyarakat  sehingga daya beli masyarakat juga meningkat sehingga meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa. Pertumbuhan Penduduk: Pertumbuhan penduduk meningkatkan kebutuhan barang dan jasa.

3. Ekspetasi Inflasi : Persepsi masyarakat terhadap inflasi di masa depan dapat mempengaruhi keputusan ekonomi, seperti menaikkan harga barang dan jasa atau menuntut upah yang lebih tinggi. Harapan-harapan ini seringkali menjadi kenyataan, sehingga menyebabkan siklus inflasi yang berkelanjutan.

4. Banyaknya Uang yang Beredar : Jika jumlah uang yang beredar di masyarakat bertambah tanpa dapat diimbangi oleh pertumbuhan ekonomi maka dapat terjadi inflasi. Ketika  uang beredar, nilai uang cenderung turun dan harga barang cenderung naik.


Untuk mengatasi inflasi di Indonesia, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan seperti berikut :

Kebijakan Moneter
- Kebijakan Moneter Ketat: Bank Indonesia dapat menambah suku bunga dan memperkecil banyaknya uang beredar untuk mengendalikan inflasi.
- Politik Diskonto dan Pasar Terbuka: Mengatur suku bunga untuk mengendalikan likuiditas pasar dan melakukan transaksi surat berharga.
Kebijakan Fiskal
- Pengurangan Pengeluaran Pemerintah: Potong belanja publik dan naikkan pajak untuk menyeimbangkan anggaran dan mengurangi permintaan.
- Pengendalian Harga: Pemerintah dapat menetapkan harga maksimum  barang-barang penting untuk mencegah kenaikan harga.
Peningkatan Produksi
- Meningkatkan Produksi dan Produktivitas: Mendorong investasi dan inovasi untuk meningkatkan kapasitas produksi guna, sehingga memenuhi permintaan tanpa menaikkan harga.
Pengendalian Upah
- Pengendalian Kenaikan Upah: Bekerja sama dengan serikat pekerja untuk menyelaraskankebijakan upah yang sejalan dengan produktivitas untuk menghindari tekanan inflasi.
Intervensi Pasar
- Intervensi Langsung: Pemerintah dapat melakukan intervensi di pasar untuk mengatur pasokan barang dan jasa, termasuk impor barang-barang penting untuk menstabilkan harga. Dengan menerapkan langkah-langkah ini, diharapkan inflasi dapat dikendalikan dan stabilitas ekonomi dapat terjaga.

Kesimpulan Perekonomian Indonesia yang berada dalam tekanan inflasi menunjukkan bahwa meskipun inflasi dapat mengancam pertumbuhan ekonomi, pemerintah dan Bank Indonesia  mengambil langkah-langkah strategis untuk mengendalikan harga dan menjaga stabilitas perekonomian. Kebijakan moneter yang ketat dan upaya  meningkatkan ketahanan pangan merupakan kunci untuk memerangi inflasi. Masyarakat perlu berhati-hati dan optimis terhadap prospek pemulihan ekonomi mengingat dukungan kebijakan yang tepat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun