Mohon tunggu...
Maya
Maya Mohon Tunggu... Mahasiswi - Blogger - Traveler -

Mahasiswi Fakultas Hukum

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Moeldoko dan Sosok Cawapres

31 Juli 2018   05:01 Diperbarui: 31 Juli 2018   10:50 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Di depan teras terhampar pelataran semen yang berfungsi untuk menjemur pakaian dan mengeringkan bulir padi panenan. Di sinilah Moeldoko lahir dan dibesarkan.

Sebuah foto sang jenderal berbingkai murah tampak menghias dinding ruang tamu. Foto itu baru dipasang bersamaan digelarnya acara tasyakuran jabatan Panglima TNI belum lama ini.

Di balik tembok dinding berfoto tersebut adalah kamar Moeldoko. Di ruangan berukuran sekitar 3x5 meter itulah Moeldoko biasa melepas penat setelah seharian sekolah danbekerja.

Di kamar yang tidak banyak berubah tersebut mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu biasa menghabiskan waktu bermanja-manja dengan ibundanya. Ketika kecil sampai besar (SMA), setiap tidur selalu bersama ibu. Kamar itu dulu sebagian dindingnya anyaman bambu (gedhek). 

Di keluarga, Moeldoko adalah bungsu dari 12 bersaudara. Sujak adalah putra kedua dengan tiga orang adik yang meninggal dunia ketika Moeldoko masih kecil. Selain Moeldoko, Sujak juga memiliki kakak bernama Moesadi yg pernah menjadi dansubdenpom kota Blitar dan adik bernama Poerwono mantan danramil Talun serta Sugeng Hariyono yang pernah menjadi Danramil Purwoasri. 

Kemudian Siri Rahayu yang bersuamikan tentara bernama Sabar berpangkat mayor. Lalu ada Supiyani bersuami Suyono yang memangku kepercayaan kaur Desa Pesing. Menurut Sujak, almarhum ayahnya (Moestaman) hanyalah seorang pedagang palawija alakadarnya. 

Sementara Mustamah, mendiang ibunya, seorang istri dan ibu rumah tangga biasa. Anak yang relatif banyak dan penghasilan yang tidak menentu membuat hidup keluarga ini serba kekurangan. 

Moeldoko mengenal pendidikan pertama di Sekolah Dasar Negeri Juntok 1. Kemudian melanjutkan ke SMP Negeri Papar, Kabupaten Kediri, kemudian di Jombang, sekolah di Sekolah Menengah Pertama Pertanian (SMPP).

Di tengah kesibukannya di dunia militer, dia tidak melupakan pentingnya pendidikan. Dia terus mengasah intelektualnya di perguran tinggi hingga gelar tertinggi.  Dalam usia 57 tahun, ia berhasil mendapatkan gelar doktor Ilmu Administrasi Negara di Universitas Indonesia dengan nilai sangat memuaskan. 

Pensiun dari TNI bukanlah akhir kariernya. Dua tahun lepas dari tugas kemilitiran, pada 17 Januari 2018, purnawirawan jenderal bintang empat ini diangkat oleh Presiden Joko Widodo sebagai kepala Staf Kepresidenan menggantikan Tetan Masduki. 

Moeldoko memiliki Istri bernama Koesni Harningsidan dari perkawinannya itu, Moeldoko dan Istri di anugerahi dua orang anak yakni Randy Bimantoro, dan Joanina Rachma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun