Mohon tunggu...
Maya A. Pujiati
Maya A. Pujiati Mohon Tunggu... Penulis -

Penulis yang masih perlu terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Komposter Komunitas atau Komposter Rumah Tangga?

20 Oktober 2013   07:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:17 1966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, ganjalan kecil yang berdampak besar inilah yang harus tuntas terlebih dahulu. Setiap orang, dalam "perjalanan ruhaninya" masing-masing harus bisa menemukan jawaban yang argumentatif, kuat, dan tak terbantahkan, mengapa ia harus turut peduli mengolah sampah organik.

Pilih yang mana?

Jika alasan sudah ditemukan dan terpatri dalam hati,  meski bukan untuk kepentingan pribadi, tidak menguntungkan diri sendiri, setiap orang akan secara sukarela terlibat dalam daur pengolahan sampah organik, minimal pada  fase pemilahan. Selebihnya, setiap orang bisa memilih model yang disanggupi dan memungkinkan sesuai kondisi tempat ia tinggal.  Jika punya banyak waktu dan tak ada komposter bersama, kita bisa mengomposkan sendiri. Jika kita sibuk dan di dekat rumah ada komposter komunitas, kita bisa menyumbangkan sampahnya ke sana. Sesederhana itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun