Berkumpul dalam jumlah yang terbatas tentu tidak dilarang. Asal saja tetap mematuhi protokol kesehatan dari pemerintah. Tetap memakai masker, cuci tangan, mengukur suhu badan semua orang yang hadir, dan tetap awas kepada mereka yang baru datang dari tempat atau kota tertentu. Dengan demikian, Natura tetap berlangsung walaupun gaungnya agak mengecil. Yang mau dicapai bukan soal kemeriahan, gema, atau gaungnya tetapi nilai dan makna kedua perayaan ini bagi semua orang.
2. Memanfaatkan Keunggulan Media Sosial
Beruntung bahwa teknologi yang berkembang saat ini membawa kemudahan bagi kehidupan manusia. Di tengah masa pandemi saat ini dan perayaan Natura yang segera akan tiba, kita dapat menggunakan berbagai sarana teknologi yang ada untuk merayakan kedua perayaan itu. Bisa melakukan siaran langsung, telpon, vidio call, dan lain sebagainya untuk tetap menjalin silahrutahmi dengan yang lain.Â
Para pemuka agama dan pemimpin masyarakat hendaknya menjadi pioner untuk menciptakan Natura yang sehat, selamat, bernilai, dan bermakna. Jangan mengandalkan status uuntu kemudian menciptakan suasana yang berlawanan dengan protokol kesehatan demi sebuah kemeriahan belaka. Hilangkan kebiasaan menggunakan kebenaran agama untuk membungkus kebenaran umum. Kita hidup dan berkembang dalam sebuah negara yang memiliki aturan-aturan yang menuntut untuk dihidupi demi kebaikan semua orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H