Di era digital yang semakin maju, pertanyaan mengenai relevansi televisi (TV) menjadi topik hangat yang sering diperbincangkan. Munculnya berbagai platform streaming dan konten digital telah mengubah cara masyarakat mengkonsumsi informasi dan hiburan.Â
Namun, meskipun tantangan ini cukup besar, TV tetap memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari banyak orang. Artikel ini akan membahas berbagai aspek yang menunjukkan bahwa TV masih relevan, serta tantangan yang dihadapinya.
1. Jangkauan dan Aksesibilitas Televisi
Televisi memiliki jangkauan yang luas. Data dari Nielsen menunjukkan bahwa penetrasi TV di Indonesia mencapai 86% pada akhir 2020, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penetrasi internet yang hanya 65% pada waktu yang sama[1]. Hal ini menunjukkan bahwa TV masih menjadi sumber informasi utama bagi masyarakat, terutama di daerah-daerah terpencil yang mungkin belum sepenuhnya terjangkau oleh internet.
Selain itu, TV menawarkan aksesibilitas yang lebih mudah dibandingkan platform digital. Masyarakat dapat menikmati tayangan tanpa memerlukan koneksi internet atau perangkat canggih lainnya. Dengan hanya menggunakan antena dan perangkat TV, mereka dapat menikmati berbagai program tanpa biaya tambahan, menjadikan TV sebagai media yang inklusif bagi semua kalangan.
2. Dampak Emosional dan Keterikatan Audiens
Salah satu kekuatan utama televisi adalah kemampuannya untuk membangkitkan emosi dan menciptakan keterikatan dengan penonton. Tayangan-tayangan berkualitas seperti drama, berita, dan acara hiburan dapat menyentuh kehidupan penonton secara mendalam. Selain itu, pengalaman menonton bersama keluarga di depan layar TV menciptakan momen sosial yang tidak bisa digantikan oleh pengalaman menonton individual di platform digital[2].
Televisi juga mampu membangun hubungan emosional antara merek dan konsumen melalui iklan yang efektif. Iklan televisi sering kali dirancang untuk menciptakan dampak emosional yang kuat, sehingga penonton merasa terhubung dengan produk atau layanan yang ditawarkan.
 3. Adaptasi terhadap Perubahan Teknologi
Meskipun menghadapi tantangan dari platform digital, banyak stasiun televisi telah berupaya untuk beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen. Mereka mulai mengintegrasikan media sosial ke dalam strategi penyiaran mereka dan menyediakan layanan streaming online untuk program-program mereka[3]. Dengan cara ini, televisi tidak hanya bersaing tetapi juga berkolaborasi dengan teknologi baru untuk tetap relevan.
Contohnya, pemerintah Indonesia telah mendorong transisi dari siaran analog ke digital melalui peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 05 Tahun 2012[1]. Televisi digital menawarkan kualitas siaran yang lebih baik dan beragam tipe siaran seperti standard definition (SD) dan high definition (HD), sehingga menarik minat penonton modern.
 4. Kualitas Konten sebagai Kunci Relevansi
Salah satu tantangan terbesar bagi televisi adalah meningkatkan kualitas konten agar tetap menarik bagi penonton. Data menunjukkan bahwa meskipun program infotainment dan sinetron masih banyak ditonton, kualitas tayangan tersebut sering kali dipertanyakan[4]. Oleh karena itu, penting bagi stasiun televisi untuk menghasilkan konten berkualitas tinggi yang mampu bersaing dengan kreativitas dan inovasi dari platform digital.
Kualitas naratif, produksi visual, serta daya tarik emosional menjadi faktor-faktor kunci dalam menarik perhatian audiens. Stasiun televisi harus mampu menghadirkan program-program yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan wawasan dan nilai tambah bagi penonton[5].
 5. Tantangan dari Platform Digital
Meskipun TV masih memiliki relevansi, tidak dapat dipungkiri bahwa platform digital telah mengubah pola konsumsi media masyarakat. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa jumlah penonton televisi di Indonesia mengalami penurunan signifikan dari 93,21% pada tahun 2018 menjadi sekitar 89,96% pada tahun 2021[4].
 Pergeseran ini dipicu oleh meningkatnya popularitas layanan streaming online yang menawarkan fleksibilitas dan konten sesuai permintaan.
Generasi muda kini lebih memilih untuk mengakses konten melalui gadget mereka daripada menonton tayangan tradisional di televisi[2]. Hal ini menuntut stasiun televisi untuk berinovasi dalam menciptakan konten yang menarik dan relevan agar dapat bersaing dengan platform digital.
 Kesimpulan
Dalam era digital saat ini, meskipun televisi menghadapi tantangan signifikan dari platform online, media ini tetap memiliki relevansi yang kuat dalam kehidupan masyarakat. Dengan jangkauan luas, dampak emosional yang mendalam, serta upaya adaptasi terhadap perubahan zaman, televisi masih menjadi salah satu sumber informasi dan hiburan utama.
Namun, untuk mempertahankan relevansi di masa depan, industri televisi perlu terus berinovasi dan meningkatkan kualitas kontennya. Dengan demikian, TV tidak hanya akan bertahan tetapi juga dapat berkembang seiring dengan perubahan perilaku konsumen dan teknologi yang terus berkembang.
Sumber:
[1] https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/annaba/article/download/30287/11354
[2] https://www.antaranews.com/berita/576810/televisi-di-era-digital-mati-atau-beradaptasi
[3] https://jurnal.ilkom.fs.umi.ac.id/index.php/respon/article/download/154/133/141
[5] https://eprints.unram.ac.id/43965/2/JURNAL.pdf
[7] https://unair.ac.id/apakah-televisi-masih-relevan/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H