Komunitas Kahe yang sekarang ada adalah investasi dari banyak hal dan banyak orang. Investasi yang paling penting adalah waktu dan tenaga. Hal demikian yang menjadikan Kahe sebagai komunitas yang terbilang pertama dan progresif di NTT. Kahe tidak punya referensi, semuanya learning by doing (belajar dari apa yang dibuat).
Angota Komunitas Kahe mengidentifikasi diri mereka sebagai pegiat atau aktivis kultural yang memakai budaya dan kesenian sebagai alat dan medan kerja. Mereka percaya ada tiga modal yang penting, modal sosial, modal kultural dan modal ekonomi. mereka bekerja dalam kerangka itu.
Akhirnya, Kahe itu puisi. Setiap suku punya puisi pendek yang menggambarkan jati diri suku tersebut. Puisi kebanggaan atas jati diri dan identitas. Setiap suku di Maumere memiliki Kahe/Hentakan/seruan itu.
Berikut link cuplikan singkat salah satu teater yang dipentaskan oleh Komunitas Kahe:
https://vt.tiktok.com/ZSLuBTEqW/
 *tulisan ini merupakan hasil wawancara penulis dengan Saudara Eka Putra Nggalu (Ketua Komunitas KAHE).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H