Setelah meletakkan semua barang belanjaan di konter dapur, Vica meminta ku untuk duduk di sofa ruang keluarga
"Bolehkah aku membantummu memasak?" Tanya diriku
"TIDAK, maksudku ku tidak perlu, aku bisa memasak semuanya sendiri. Kau duduk saja, kau pasti lelah telah membawa semua barang ini."
"Tapi...."
"Duduklah sebelum ku lempar spatula ini ke kepalamu."
Aku kemudian mengangkat kedua tanganku yang berarti aku menyerah melawan dia, lebih baik aku mati kelaparan daripada membantu orang yang memasak, dan berakhir sebuah sendok menancap di mata.
Setelah duduk, aku mengerahkan tanganku untuk meraih remote televisi yang ada di meja sebelah kiri sofa, tanganku berusaha meraih, dan sebelum saja aku bisa menyentuh remote tersebut, terdapat seseorang yang merebut remote itu sebelum aku. Aku mengadah ke arah dia, dan tiba-tiba saja ia menamparku dan berteriak.
"PENCURI!!!"
"Apa?" entah kenapa aku tiba-tiba ikut berteriak.
Tiba-tiba terdapat seorang perempuan lagi yang datang dari belakangnya, dan ia pun menondongkan sebuah benda, aku pun terkaget karena ia menodongkan pisau yang amat besar ke pada ku.
"Hey, kau salah paham, aku..."