Mohon tunggu...
Ma'x Faruq
Ma'x Faruq Mohon Tunggu... -

di gunung aku renung. di bukit aku bangkit. di pantai aku derai. di pasir aku dikir. di samudera aku buka oleh alpa. dalam diri aku wiji

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Sedang Sibuk Mencari Api Bagi Pembakaran Puisi

28 Mei 2014   10:45 Diperbarui: 6 Juli 2015   04:58 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ku kira di saatsaat rawan tidak terlalu baik menggenggam keyakinan dengan keras kepala

dua kali dia dibuat terkejut oleh dengung lalat yang sedang sibuk mengerumuni bangkai kulit hewan yang terdampar di tepi selokan

lalat yang di kejutkan oleh suara langkahnya di atas selokan

pada suatu sore di dekat pancuran yang berada di bawah bukit

arjuno duduk sambil memandang sederet pohon pisang di dekatnya

bagaimanakah pohon pisang selalu menghadirkan kelembaban pada tanah di bawahnya

lalu terdengar keramaian dari suatu generasi yang sedang duduk bersama dan sejak tadi membicarakan sesuatu dalam gubug di kelandaian bukit

benarkah mereka sedang bertengkar

adakah perempuan disitu

perempuan yang biasanya berlarian menyaksikan ketegangan di kulitku

bukankah beberapa tahun lalu aku berniat bikin puisi tentang kenikmatan bicara hingga membuat para pembicara tanpa terasa meledakkan bisul di pantatnya masingmasing

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun