Mohon tunggu...
Maxal Mina
Maxal Mina Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Rindu pagi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Operasi Agen Ganda di Balik Kematian Kim Jong Nam

20 Februari 2017   10:07 Diperbarui: 20 Februari 2017   10:20 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali ke agen ganda, sejarah agen ganda di Korea Utara atau bisa disebut “pura-pura membelot” atau “membelot pura-pura” (dua pemaknaan istilah itu berbeda), bukan hal baru bagi Korea Utara.

Ada sosok Kim Hyon Hui yang pada tahun 1987 sempat heboh. Pada November 1987, dua intelijen Korut menyamar sebagai ayah dan anak meledakkan pesawat penumpang Korea Selatan.

Sebanyak 115 penumpang dan kru tewas. Kim Hyon Hui ditangkap di bandara Bahrain dan agen pria yang berusia 72 tahun bunuh diri menggunakan kapsul sianida ketika ditangkap.

Kim Hyon Hui diekstradisi ke Seoul dan mengakui, peledakan pesawat itu ditujukan untuk mengganggu rencana Olimpiade Musim Panas di Seoul, 10 bulan setelah peristiwa. Kim dijatuhi hukuman mati. Namun, kemudian dia menerima pengampunan setelah dinyatakan sadar melalui proses cuci otak.

Kim pun kini menjadi penulis dan membuat sejumlah buku laris. Dia menikah dengan mantan pejabat intelijen Korea Selatan.

Dalam dunia intelijen, proses cuci otak agak sulit diterima apalagi ketika seorang inteiljen tertangkap kubu musuh dan kemudian sudah dijatuhi hukuman mati.

Selain itu, Korea Utara yang dikenal sebagai negara komunis agaknya sulit untuk melepaskan cara-cara tradisional operasi intelijen di tengah kemajuan teknologi. Penggunaan sianida dan menggunakan wanita sebagai perangkat operasi juga menjadi ciri ketradisionalan itu.

Bahkan isu menyatakan, empat terduga yang menjadi otak pembunuhan Kim Jong Nam melarikan diri ke Indonesia. Namun informasi itu belum sepenuhnya benar, bahwa keempatnya pernah berkunjung ke Indonesia adalah benar adanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun