Mohon tunggu...
Arofiah Afifi
Arofiah Afifi Mohon Tunggu... Guru - Guru Paud.

Hobi membaca, menulis blog. Penulis artikel, sedang mendalami fiksi dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Para Ibu Tangguh dari Negeri Zaitun

29 Desember 2023   02:48 Diperbarui: 29 Desember 2023   10:17 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada ibu yang tidak mau mencuci tangannya yang penuh dengan darah buah hatinya, karena hanya itu kenangan terakhir yang tak terlupakan.

Ada banyak ibu yang berurai air mata, memeluk sang buah hati dalam kain kapan.

Ada banyak ibu yang harus tegar menyaksikan jasad putrinya yang lucu terdiam dengan penuh luka parah.

Ada banyak ibu yang melihat putra-putranya menuliskan nama masing-masing pada lengannya, sebagai tanda, telah ikhlas mendapati giliran selanjutnya dalam syahid.

Ada banyak ibu yang ditinggal syahid seluruh putra putrinya, bahkan seluruh keluarganya tersisa dirinya seorang.

Ada banyak ibu, yang mengais puing-puing reruntuhan akibat bombardir, untuk mencari keberadaan putra putri mereka. Bahkan ada banyak ibu, sedang mengumpulkan anggota tubuh putranya yang berserak dengan hati yang pedih.

Ada banyak ibu yang kehilangan putra dan putrinya karena tertimbun reruntuhan.

Ada banyak ibu yang harus rela melihat putra-putranya kehilangan tangan atau kakinya karena telah mendahului ke syurga.

Ada ibu yang harus tegar melihat putrinya yang sobek dibagian perutnya dan syahid.

Ada banyak ibu yang setiap hari melihat anak-anak mereka kelaparan.

Ada banyak ibu yang tertahan di pengungsian atau rumah mereka dan tidak bisa mendapatkan perawatan dari rumah sakit, karena jalanan begitu mencekam dan penuh pembantaian dari zionis Israel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun