Mohon tunggu...
Arofiah Afifi
Arofiah Afifi Mohon Tunggu... Guru - Guru Paud.

Hobi membaca, menulis blog. Penulis artikel, sedang mendalami fiksi dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Indahnya Masa Kecil, Bekal Hidup di Masa Depan

18 September 2022   07:31 Diperbarui: 18 September 2022   07:36 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi gambar:VOA.islam .co.id

( Duh nih anak ngelunjak nuduh orang tua bohong ) yaa namanya juga anak kecil mohon maklum .

Saat itu sebagai seorang anak saya tidak faham arti, ucapan tidak punya uang, bagi saya ketika mamah bilang tidak punya uang ya  berarti ga punya uang sepeserpun 

Barulah ketika dewasa saya memahaminya dengan benar. Sehingga akhirnya kami ( anak-anak mamah ) menerapkan komunikasi yang jelas kepada anak-anak.

Ketika si Kakak atau si teteh dan Aa, berlari kepada kami, orang-orang tua dan mereka meminta sesuatu

 " Ummi,  ammah. teteh minta uang teteh mau jajan beli es krim beli coklat" maka jawaban Kami adalah 

" Teteh, aa,  ummi hari ini belum punya uang , untuk teteh dan Aa jajan sabar ya. Umi ada uang tapi uang ini untuk kebutuhan kita semua makan,  pampers Dede,  bekal teteh  besok sekolah.  

Dengan komunikasi yang jelas diharapkan anak memahami dan mengerti. 

*** 

Kisah di atas hanya sekelumit contoh dari 1001 pazel pengalaman masa kecil yang indah untuk saya ambil hikmah. 

Sebagai orang tua kita memahami bahwa apapun pengalaman hidup di masa kecil baik negatif maupun positif maka akan membekas pada memori kita mengendap di alam bawah sadar dan berpengaruh untuk jangka panjang. 

Keluarga adalah ujung tombak membentuk karakter anak yang kuat. Sehingga sebagai orang tua yang dulu pernah menjadi anak, harus terus berusaha memperbaiki kualitas diri.  Agar pantas menjadi seorang pendidik yang baik,  bagi mahluk kecil mungil nan lucu yaitu mereka anak kecil kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun