Mohon tunggu...
Arofiah Afifi
Arofiah Afifi Mohon Tunggu... Guru - Guru Paud.

Hobi membaca, menulis blog. Penulis artikel, sedang mendalami fiksi dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Hadapi Kebuntuan Menulis? Ini Solusi Para Pakar

8 September 2022   00:12 Diperbarui: 8 September 2022   00:36 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi gambar: bisnismuda.id

 Kebuntuan dalam menulis, atau  mandek, bingung mau nulis apa? Kehabisan ide, atau dalam bahasa literasi dikenal dengan writer's block. 

Adalah sebuah keadaan ketika penulis merasa kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan untuk tulisannya. "Wikipedia"

Aktifitas menulis tersendat-sendat, kehilangan kreativitas tulisan, kebuntuan berpikir, dan terhalangnya gagasan menarik. dalam bahasa ilmiahnya adalah Cognitive blocking,. atau biasa kita sebut dengan writer's block.""Menurut Tarigan"

Dalam situasi ini, membuat tulisan  atau melanjutkan tulisan menjadi sangat sulit.. WB alias "writer's block.""biasanya membuat penulis setress dan kebingungan. Menunggu satu kata muncul untuk dituangkan sebagai tulisan saja memerlukan waktu yang lama.

Keadaan WB ini bisa menimpa siapa saja, penulis pemula maupun profesional, penulis puisi maupun penulis cerpen, penulis artikel ataupun penulis karya ilmiah, dan bahkan penulis handal dan profesional. WB juga bisa terjadi pada penulis blog, penulis buku, mahasiswa yang dalam tugas akhir, penulis naskah film, penulis berita dan lain sebagainya .

Tentu saja bagi penulis, kondisi demikian menjadi masalah serius, terlebih lagi bagi penulis pemula. Situasi masalah yang demikian, sering sekali saya rasakan karena virus WB hampir menyerang semua orang. Tentu saja pembaca juga kan ?

Sekecil apapun sebuah permasalahan di Dunia menulis harus dicari solusinya, namun sebalum berbicara pada solusi, alangkah baiknya kita ketahui dulu tanda-tanda alias gejala dan penyebab WB. 

Ada bebrapa hal yang menjadi tanda dan gejala Writer's Block, menurut Ibu Dita Widya Utami S.Pd. Gr, dalam paparanya pada pelatihan kelas menulis PGRI gagasan Om Jay. Berbeda individu akan beda gejala, namun secara umum berikut ini adalah gejala-gejala yang timbul pada penulis yang terkena Writer's Block 

 1. Kesulitan untuk fokus 

2. Tidak mendapat inspirasi. 

3. Stres berkepanjangan membuat tidak produktif.

4. Kelelahan otak, karena banyak bekerja dan berpikir.

5. Pikiran kosong .

Adapun beberapa penyebab Writer's Block

1. Mencoba metode/ topik baru dalam menulis yang kurang dikuasai.

2. Stress, lelah fisik dan mental.

4.. Terlalu perfeksionis terhadap tulisan.

 Namun kawan-kawan penulis terutama pemula, tidak perlu hawatir, karena selalu ada solusi untuk mengatasi Writer's Block, yaitu :

1. Pelajari topik yang akan ditulis, Perbanyak membaca. Terus berlatih, berlatih dan berlatih.

2. Refreshing hati, otak dan fisik.

Seperti istilah Jaman sekarang bahwa kita butuh healing. Seperti jalan jalan, nonton drakor, Sand up komedi, makan-makan, belanja, bernyanyi mendengarkan dan bermain musik, olahraga dan lain sebagainya 

3. Lakukan menulis bebas. 

Tulislah sesuatu yang ringan, Tulislah apa saja yang anda sukai dan kuasai, menulislah dengan menulis bebas. Menulis puisi, menulis quots sederhana. Berkarya lah sesuai dengan passion kita. Sehingga yang dirasakan oleh otak akan lebih ringan, dan memudahkan penulis menggali ide dan kata. Dengan demikian kendala apa pun insya Allah akan teratasi. Teruslah tergerak, bergerak, dan menggerakkan.

4. Hindari terlalu perfeksionis. 

 Tidak Ada manusia yang sempurna, Adanya Kekurangan dalam sebuah tulisan adalah manusiawi, sehingga kekurangan tersebut bisa diperbaiki melalui proses. Tahan uji, saran dan kritik . Tetap semangat dan tidak terbawa perasaan saat ada kritik membangun untuk tulisan anda.

5. Istirahat dan rileks sejenak lalu mulai kembali menulis. 

Jika fisik dan mental terasa lelah maka rehatlah sejenak untuk melakukan hal yang disukai, setelah itu kembali lah menulis.

7. Carilah tempat menulis yang nyaman. Carilah suasana ternyaman dan berbeda dari biasanya . Mungkin anda biasa melakukan aktivitas menulis di kamar, maka keluarlah, cobalah menulis di teras, ditaman sambil menikmati bunga dan sebagainya.

8. Luruskan kembali niat, apa tujuan  dan cita-cita kita menulis. Maka pikirkanlah kembali dan jadikan motivasi.

Adapun pendapat Menurut Tere Liye, dalam sebuah paparannya pada pelatihan menulis,  writer block hanya kata lain dari malas lalu diubah istilahnya agar terdengar keren. Padahal, kata penulis Negeri Para Bedebah ini, ketika kita memutuskan untuk menjadi seorang penulis, kita harus profesional dan menuntaskan tulisan apapun yang terjadi. 

Ada tiga poin upaya, supaya kita tidak mengalami writer's block. Menurut Tere Liye.

1. Membacalah

Dengan membaca, kita mendapatkan inspirasi dan gagasan baru. 

2. Bepergianlah

Otak juga butuh refreshing, lakukan observasi, inspirasi lewat keberagaman yang ada, sehingga mengundang banyak inspirasi.

3. Bertemu dan berteman dengan orang bijak. akan membantu menambah munculnya gagasan dari hasil diskusi dan bertukar pikiran. .

Solusi Menurut Asma Nadia yang di paparkan dalam pelatihan menulis bersama Gol A Gong di Rumah Dunia memaparkan :

1. Berhentilah sejenak sampai fisik lebih fresh, dan mulailah menulis dengan kata terakhir dari tukisan kita.

2. Menyegarkan diri dengan aktifitas tidur atau mandi agar tubuh menjadi segar dan rileks.

3. Berilah waktu 5 menit saja.

4. Tulislah tukisan sampah.

Tulislah tulisan sampah dalam 5 menit tersebut, tulisan yang tidak beraturan tentang apa saja yang ingin ditulis.

Nah Kompasianer yang budiman, demikian tadi tips keren dari para penulis pakar untuk mengatasi writer blook, yuk kita praktekan. Salam literasi. Arofiah Afifi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun