Ting!
Lagi-lagi pesan dari nomor yang sama.
[Sayang, coba tengok jendela Sekret HMJ Paud. Ada tanda cinta dariku]
Segera kutunjukkan pesan itu pada Sisil, "Lo yakin ngga tau siapa ini?" Terbersit rasa curiga jika sahabatku itu sebenarnya tau.
Sisil menggeleng perlahan. Setelah melihat ia menghabiskan jus jambunya, aku menarik tangannya pelan. "Yuk ke Sekret, kita periksa."
Benar saja, tepat di balik jendela terlihat ada sekuntum bunga mawar berwarna merah segar.
"Sil, mawar Sil sama coklat!" mataku terbelalak. Melihat bunga dan coklat kesukaanku, hati ini menjadi berdebar.
Ting!
Dengan segera aku mengeluarkan ponselku.
[Bagaimana sayang, suka hadiahnya?]
Aku melihat berkeliling jika ada seseorang di dekat kami. Nihil, tidak ada siapapun.