Mohon tunggu...
Mawardi Nurullah
Mawardi Nurullah Mohon Tunggu... Dosen - Salam Literasi

Subscribe My Youtube Channel : https://www.youtube.com/channel/UC7Mmattkllu9TYj-mwSZYkw

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Benarkah Kompetensi Menghafal Tidak lagi Dibutuhkan oleh Guru dan Dosen?

22 Maret 2022   07:52 Diperbarui: 24 Maret 2022   18:52 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tenaga pengajar maupun pendidik harus mampu mengelola pembelajaran agar peserta didik memiliki kemampuan menalar, mengingat, dan menghafal (Sumber Foto: Iqwan Alif dari Pexels) 

Harapannya penerapan kurikulum 2013 ini menekankan pada pendekatan scientific yang melibatkan keaktifan peserta didik pada proses berlangsungnya kegiatan belajar mengajar sehingga sangat disayangkan jika di lapangan masih sering ditemukan penyampaian materi masih dilakukan secara konvensional yang pada hakikatnya mengurangi keoptimalan dari perbaikan kurikulum secara terus menerus. 

Menurut Trianto (2010) dominannya proses pembelajaran konvensional yang dilakukan oleh guru mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa.

Proses pembelajaran konvensional yang dilakukan oleh tenaga pengajar maupun pendidik berdampak pada hasil belajar peserta didiknya.

Terbukti, hasil belajar peserta didik pada materi kesetimbangan belum memuaskan, dilihat dari banyaknya peserta didik yang melakukan remedial ataupun mengulang beberapa mata kuliah yang didapat. 

Oleh karenanya berdasarkan fenomena di atas, terlihat bahwa perlunya suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar dan kompetensi peserta didik guna mencapai hasil belajar yang diinginkan.

Hipotesis penulis bahwasannya penggunaan model memori ini atau penerapan metode hafalan tersebut dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. 

Sebab menurut Bruce Joyce (2009), model pembelajaran memori merupakan model pembelajaran yang menggunakan memori untuk meningkatkan kemampuan daya ingat.

Pembelajaran memori berhubungan dengan cara kerja otak. Otak mempunyai kelengkapan untuk memperlancar perpindahan aktivitas berpikir dari cerebral cortex (wilayah sadar) ke basal ganglia (wilayah tak sadar).

Dengan adanya kemampuan hafalan untuk mengingat pada peserta didik, itu artinya manusia mampu untuk menyimpan dan mengeluarkan kembali dari sesuatu yang pernah dialaminya atau diterimanya dalam konteks ini adalah materi yang diajarkan dan didapat di dalam kegiatan belajar mengajar. Hasil belajar yang didapat peserta didik merupakan perubahan dalam proses pembelajaran baik itu perilaku, sifat, kemampuan dan pengetahuan peserta didik tersebut.

Dewasa ini telah terjadi perubahan kurikulum dan pergeseran dalam metode mengajar, dulu kita sering diajarkan menggunakan metode menghafal, yang menurut saya dampaknya sangat luar biasa sampai sekarang dari menghafal peta, nama-nama negara di dunia, hafalan pasal dan UUD 1945, hitung-hitungan perkalian, pecahan dan sebagainya itu. 

Ternyata metode menghafal ini memberikan pengaruh yang sangat besar, baik dalam hal berpikir maupun dalam memahami secara tekstual dan kontekstual. Terbukti metode hafalan yang diberikan oleh guru maupun dosen kami masih melekat pekat hingga sekarang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun