Mohon tunggu...
Swasti
Swasti Mohon Tunggu... Lainnya - Swasti

Hari ini aku belajar dan berlatih merangkai kata, karena aku ingin menjadi seorang penulis kelak.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Merah, Kuning, Hijau si Buah Kopi: 'Kan Mengharum Hitam di Cangkirmu (5)

18 Maret 2017   18:46 Diperbarui: 19 Maret 2017   04:00 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Terima kasih abah, Cece belum ingin terburu-buru,” jawabku sambil memandanginya dengan penuh kasih sayang. “Apa pun itu, Ceri tak hendak meninggalkan abah. Sampai kapan pun, abah tetap nomer satu buat Ceri.”

Dunia memang menakjubkan, tidakkah kaupikir seperti itu?

Dan aku pun berangan tentan rumah tangga yang suatu saat kubangun bersama mas Imam. Tinggal di suatu rumah mungil yang indah, dengan lokasi yang tidak berjauhan dengan rumah abah.

Bunga kopi pun bermekaran, menyambut penuh suka ria kepada kumbang-kumbang yang singgah.

(Tamat) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun