Usia anak-anak memang amat sangat labil. Lha wong tingkatan remaja saja masih labil apalagi masih usia anak-anak. Pasti lebih labil lagi.Â
Kalau usia remaja disebut sebagai masa badai dan topan (sturm und drang). Mungkin kalau usia anak-anak cocoknya disebut masa angin sepoi-sepoi basah jiahahaha.Â
Anak-anak suka penasaran dan memiliki rasa ingin tahu yang besar, suka ikut-ikutan. Anak-anak gampang menirukan (menyerap) apa saja yang dilakukan oleh para orang tua atau teman-temannya.Â
Bicara soal aktivitas bermain, anak-anak memang jagonya. Anak-anak identik dengan bermain dan bermain. Hampir setiap waktunya digunakan untuk bermain.Â
Panas atau hujan diterjang saja bahkan saat menghadapi Bulan Suci Ramadan, dimana siang hari umumnya sebagian orang yang menunaikan ibadah puasa memilih untuk beristirahat, anak-anak malah nekad bermain. Ya bermain apa saja termasuk membunyikan petasan di siang bolong.Â
Beragam mainanÂ
Jangan dikira mainan yang edukatif (yang mengedukasi/mendidik) selalu identik dengan sesuatu yang berkaitan dengan kelistrikan (elektris), komputer, mesin, smartphone, game online dan sejumlah mainan lainnya yang harganya kurang bersahabat.Â
Tidak sebatas itu, mainan-mainan sederhana dan murmer seperti mainan ayam-ayaman atau hewan lain dari daun lontar (siwalan), ular tangga, monopoli, congklak dan sebagainya sebenarnya sedikit atau banyak juga memiliki nilai edukasi tersendiri.Â
Mainan dari daun lontarÂ
Seperti diketahui bersama, tanaman lontar atau siwalan (Borassus flabellifer) banyak kita temukan di berbagai pelosok tanah air. Di Jawa Timur sendiri, pohon lontar tumbuh dan berkembang dengan suburnya di daerah-daerah yang berada di pesisir pantai utara seperti Gresik dan Lamongan.Â