Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tak Perlu Berharap Orang Menilai Jenius, Presentasikan saja Materi dengan Lugas, Bernas dan Renyah

18 Juli 2021   14:40 Diperbarui: 18 Juli 2021   15:08 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah ilustrasi, seorang presenter sedang mempresentasikan materi di depan audien (sumber logo.png)

Singkat kata, untuk mengukur tingkat keberhasilan sebuah presentasi bisa dilihat dari peserta (audien) yang paling terbelakang. 

Sebagai contoh, bila sasaran presentasi (audien) nya merupakan penghuni Lembaga Pemasyarakatan (napi/narapidana) yang tingkat pendidikannya beragam mulai dari yang nggak pernah sekolah sama sekali sampai yang berpendidikan tinggi. 

Kalau audiennya napi yang nggak pernah sekolah sama sekali itu akhirnya bisa memahami (mengerti) materi yang disampaikan berarti acara presentasi bisa dikatakan berhasil. 

Apalagi bila materi yang dipresentasikan mampu mengubah perilaku para napi tersebut ke arah yang lebih baik maka presentasi yang dilakukan dinilai lebih berhasil lagi.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun