Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Fenomena "Bediding", Waspadai Ular Masuk Pemukiman Warga

16 Juli 2021   09:56 Diperbarui: 16 Juli 2021   12:57 1797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun segalanya telah berubah dan yang menjadikan perubahan itu tak lain adalah manusia itu sendiri. 

Setelah mempertahankan diri dan energi selama proses hibernasi, ular dan biawak serta sebagian hewan lainnya keluar untuk mencari mangsa. Yang menjadi sasaran bisa hewan peliharaan warga (ayam, kelinci, dan hewan ternak lainnya) atau bahkan warga itu sendiri yang menjadi target mangsa sang ular. 

Pernah kan tersiar kabar ada ular besar (piton) bersarang di plafon rumah seorang warga. Sampai berukuran sangat besar dan pemiliknya baru tahu setelah sang ular berhasil mengambrolkan plafon karena bobotnya yang berat. 

Ular berukuran besar juga tak jarang ditemukan bersarang di dalam gorong-gorong selokan pemukiman warga. 

Beberapa waktu lalu, seorang tetangga kami juga berhasil menemukan seekor ular yang kedapatan keluar dari salah satu rumah kosong di kompleks perumahan kami. 

Untungnya bukan dari jenis ular berbisa sehingga sang tetangga tadi dengan mudahnya menaklukkan sang ular dari jenis Sanca Kembang dengan panjang 1,2 meter itu. 

Tak hanya ular, biawak juga tak jarang ditemukan bersarang di rumah-rumah kosong yang penuh dengan semak belukar dengan kondisi lembab akibat terpaan air hujan. 

Racun tikus (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Racun tikus (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Dan sekali-sekali keluar dari persembunyiannya untuk menghangatkan tubuh sekaligus mencari mangsa. 

Ular dan biawak bisa saja dikategorikan sebagai hama karena ketika berkeliaran di pemukiman warga menjadi predator bagi hewan ternak atau hewan peliharaan lainnya. Juga mengancam keselamatan warga itu sendiri. 

Bagaimana cara membasminya. Sebagian warga ada yang melakukan penangkapan secara beramai-ramai (Jawa = digropyok), sebagian lagi ada yang memang berani menangkap ular atau biawak itu sendirian sedangkan warga lainnya berjaga-jaga bila si penangkap tadi memerlukan bantuan. 

Dan ada juga warga yang melumpuhkan ular atau biawak itu menggunakan senapan angin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun