Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenang Sejarah Pergerakan Bangsa dengan Mengunjungi Pusara dan Museum Dr Soetomo

30 Juni 2021   11:46 Diperbarui: 3 Juli 2021   16:05 963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tas kerja Dr. Sutomo (Dokumentasi Mawan Sidarta)

"Jangan ceritakan kejadian mistis yang ada di gedung ini pak, nanti malah orang takut datang kemari" ungkap Agatha, guide (pemandu) Museum Dr. Soetomo Surabaya. 

Apa yang dikatakan Agatha ada benarnya juga. Pesan Agatha itu saya dengar sekitar tiga (3) tahun silam ketika untuk kesekian kalinya saya mendatangi Museum Dr. Soetomo di kawasan Bubutan Surabaya. 

Bekas gedung Majalah Penjebar Semangat (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Bekas gedung Majalah Penjebar Semangat (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Tapi apakah benar dengan mengulas (menampilkan) kisah mistis tentang Museum Dr. Soetomo lantas orang yang membacanya menjadi keder dan enggan untuk berkunjung. 

Baca juga : Kesetiaan Moertiningroem dan Gedung Tua Tanpa Perekat Semen 

Hal yang serupa juga tak jarang diceritakan oleh banyak penulis lain seputar Museum Kesehatan Dr. Adyatma Surabaya yang konon salah satu ruangannya berhantu dan diliputi kabut mistis lainnya. 

Salah satu sudut pendopo GNI yang digunakan untuk memamerkan beragam foto sejarah Dr. Sutomo selama beliau masih hidup (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Salah satu sudut pendopo GNI yang digunakan untuk memamerkan beragam foto sejarah Dr. Sutomo selama beliau masih hidup (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Menurut hemat saya, ada tiga kemungkinan ketika seseorang membaca kisah mistis sebuah bangunan tua atau museum. 

Pertama, yang bersangkutan akhirnya memutuskan tidak berkunjung dengan alasan takut karena bangunan tua atau musem tadi diberitakan berhantu. 

Beberapa foto tokoh pergerakan nasional, antara lain foto : Tjipto Mangunkusumo, Wr. Supratman, Tjokroaminoto, Wahidin Sudirohusodo dan Ir. Sukarno (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Beberapa foto tokoh pergerakan nasional, antara lain foto : Tjipto Mangunkusumo, Wr. Supratman, Tjokroaminoto, Wahidin Sudirohusodo dan Ir. Sukarno (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Atau yang kedua, mereka yang membaca artikel yang mengulas kisah mistis museum tersebut tidak merasa takut tapi daya minatnya memang rendah. 

Kemungkinan ketiga, orang yang membacanya malah penasaran dan berhasrat mengunjunginya. Ingin membuktikan kebenarannya atau ingin memiliki pengalaman baru seputar museum berhantu yang dikunjunginya, seperti saya ini jiahahaha. 

Koleksi foto sejarah dan gerak perjuangan Dr. Sutomo yang dipamerkan di pendopo GNI (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Koleksi foto sejarah dan gerak perjuangan Dr. Sutomo yang dipamerkan di pendopo GNI (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Kita kembali ke Museum Dr. Soetomo Surabaya. Terlepas dari kisah mistis yang melingkupinya toh daya tarik museum itu bukan hanya kisah mistisnya saja melainkan banyak hal. 

Bisa banyak hal, seperti ragam koleksi yang ditampilkan, desain (penataan) museum yang menarik, gaya arsitektur gedung yang dijadikan museum, layanan guide yang ramah dan kompeten, fasilitas penunjang lainnya, area parkir dan kafe (warung kuliner). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun