Baca juga : Mencuci Mata di Taman Pinggir Kali Jagir
Sebagai ikon baru kawasan Wonokromo dan Surabaya pada umumnya, tentu saja keberadaan jembatan ini menimbulkan euforia tersendiri bagi sebagian warga Surabaya dan sekitarnya.Â
Pada malam hari, Jembatan Sawunggaling kelihatan keren banget. Tata lampu berwarna-warni menjadi daya tarik tersendiri.Â
Dilansir dari tribunnews.com, Jembatan Sawunggaling memiliki panjang 136 meter yang menghubungkan ruas frontage Wonokromo dengan Jalan Gunung Sari Surabaya. Sedangkan untuk lebar jembatan 17 meter dengan lebar badan jalan 7 meter.Â
Struktur utama pada bentang di atas sungai menggunakan beton precast (pra cetak) berupa voided slab (girder yang berbentuk persegi panjang dengan rongga di dalamnyadalamnya) yang terbagi dalam 3 bentang, yakni 24 meter, 18 meter dan 16 meter.Â
Baca juga : Hal-hal yang Bisa Dilakukan saat Menunggu di Stasiun Wonokromo
Sedangkan pada bentang di atas tanah, menggunakan full slab. Untuk bangunan pelengkap, pilon (penahan beban utama) jembatan dengan tinggi sekitar 20 meter dilengkapi dengan tangga untuk naik ke mezanin (lantai bangunan di tingkat tertentu).Â
Lingkungan sekitar Jembatan Sawunggaling dilengkapi pula dengan big tree lamp (pohon lampu) dengan tinggi 6 meter yang dapat menyala berwarna-warni lengkap dengan running textnya. Â
Pengunjung Jembatan Sawunggaling juga akan menemukan air mancur menari (fountain dancing) yang bergerak seirama dengan lagu yang diputar. Sedangkan railing (sandaran) jembatan menggunakan kaca (tempered glass) yang terlebih dulu ditempeli stiker dan lampu hias.Â