Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Apa Arti Peribahasa Jawa "Playune Rindhik Asu Digitik Mak Slet"

13 Juni 2021   21:42 Diperbarui: 13 Juni 2021   21:49 4715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seekor anjing (Dokumentasi Mawan Sidarta)

Peribahasa dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa 

Yang namanya kalimat "peribahasa" tak jarang digunakan dalam pemakaian Bahasa Indonesia atau Bahasa Jawa sehari-hari, apakah itu secara lisan (percakapan) atau tulisan (bacaan). 

Peribahasa merupakan kalimat bermakna kias (kiasan) yang menggambarkan maksud tertentu, nasehat dan prinsip hidup. 

Berikut ini beberapa contoh peribahasa dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa yang menggunakan kata anjing atau asu dalam Bahasa Jawa. 

Seperti kita ketahui bersama, anjing merupakan hewan yang suka menyalak atau menggonggong dan hal itu secara psikis menimbulkan rasa takut tersendiri bagi orang-orang yang berada di dekatnya walaupun adapula anjing yang penurut dan jinak seperti jenis anjing pomenarian dan beraneka jenis anjing kesayangan (jinak) lainnya. 

Seperti karakter aslinya, hewan anjing dalam peribahasa memang cocok untuk menggambarkan sosok yang berwatak atau berperilaku kurang baik seperti temperamental, sombong, licik, serakah dan tidak berbudi pekerti. 

Berikut ini contoh peribahasa dalam Bahasa Indonesia yang menggunakan kata anjing

Anjing menggonggong, kafilah berlalu atau biarkan anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu yang kurang lebih artinya : biarkan orang lain mencemooh atau mempergunjingkan Anda. Jangan dihiraukan atau dimasukkan hati. Anggap saja itu suatu rintangan, tetaplah berusaha dan jangan berputus asa. 

Bagaikan anjing dengan kucing, yang kurang lebih artinya : orang yang selalu (sering) bertengkar bila berkumpul. 

Bagai anjing berebut tulang, yang artinya kurang lebih : orang (tamak) yang memperebutkan sesuatu yang kurang berarti (sepele/kecil). 

Anjing ditepuk menjungkit ekor, artinya : orang tak berbudi, bila terlalu dihormati malah bertambah sombong. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun