Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Duh Asyiknya Bermain Layang-layang

29 Mei 2021   22:07 Diperbarui: 29 Mei 2021   22:19 1032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersiap bermain layang-layang (Dokumentasi Mawan Sidarta)

Bermain layang-layang (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Bermain layang-layang (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Meski acara menerbangkan balon udara bagi sebagian warga masyarakat tadi dianggap sebagai tradisi tahunan namun pihak kepolisian melarang keras pasalnya balon udara berukuran sangat besar tadi selain membahayakan lalu lintas udara juga berisiko menimbulkan bahaya (kortsluiting) bila terkena kabel listrik bervoltase besar. 

Lain halnya dengan bermain layang-layang. Meski ada risiko namun tak seberbahaya bermain balon udara berukuran sangat besar, apalagi bila disertai rangkaian mercon di bagian bawahnya. 

Layang-layang aduan 

Bermain layang-layang menghadirkan sensasi tersendiri. Seseorang, apakah itu anak-anak atau orang dewasa, berniat menerbangkan layang-layang tentu bukan hanya karena senang (bangga) dengan model layang-layang itu melainkan juga menjadi kepuasan tersendiri bila memenangkan perlombaan (aduan). 

Perlombaan bisa berupa kontes adu kreativitas model. Atau layang-layang yang sengaja diadu bukan karena modelnya yang unik, tapi karena kekuatan benang dan strategi mengadu layang-layang itu. 

Dalam hal ini model layang-layang tidak perlu terlalu bagus, layang-layang biasa saja yang penting benangnya kuat (ulet) dan tidak mudah patah. 

Benang dipilih yang berukuran (berdiameter) besar. Lalu dilem (digelas) menggunakan bubuk pecahan guci. Saat mengadu harus ekstra hati-hati. 

Sebaiknya menggunakan sarung tangan dari bahan kulit tebal agar tangan tidak tergores benang gerakan yang pada akhirnya menyebabkan luka. 

Sejarah layang-layang 

Sejak tiga ribu tahun yang lalu layang-layang pertama kali dipopulerkan di China. Pada masa itu bahan untuk membuat layang-layang berasal dari kain sutra dan bambu sebagai kerangkanya. 

Ada jenis layang-layang yang dapat diterbangkan dengan kondisi angin tidak terlalu kencang alias sepoi-sepoi. Namun sebagian layang-layang lainnya membutuhkan hembusan angin yang cukup kencang dan stabil. Selain itu ada juga jenis layang-layang tradisional, untuk olahraga dan kreativitas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun