Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tradisi Saling Memaafkan Ditanamkan Sejak Usia Dini

13 Mei 2021   20:02 Diperbarui: 13 Mei 2021   20:07 868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengenalkan tradisi saling memaafkan sejak dini 

Memupuk mentalitas meminta maaf terlebih dulu dan suka memaafkan (jiwa pemaaf) sejak usia dini memang perlu dilakukan oleh para orang tua. Sebab di usia dini (anak-anak) itu tempat pertama kali menanamkan nilai-nilai moral dan agama. 

Bila sikap saling memaafkan, dikenalkan atau dibiasakan sejak dini maka harapannya kelak akan terbentuk manusia dewasa yang gampang memaafkan kesalahan orang lain atau memiliki jiwa pemaaf. 

Lebaran di tengah masih merebaknya pandemi memang terasa beda. Tradisi saling memaafkan bisa dilakukan secara virtual (saluran internet) untuk menekan merebaknya penyebaran Covid-19 menggunakan aplikasi smartphone yang ada tanpa kehilangan esensinya untuk saling bermaaf-maafan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun