Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tradisi Saling Memaafkan Ditanamkan Sejak Usia Dini

13 Mei 2021   20:02 Diperbarui: 13 Mei 2021   20:07 868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fitrah yang sejati itu mengandung kebaikan, kemuliaan, kejujuran, dan persaudaraan. Dengan berpuasa kita berhasil atau mampu menahan hawa nafsu. 

Selain kalimat minal aidin wal faizin, di Hari Raya Idul Fitri tak jarang kita dengarkan kalimat taqabalallahu minna wa minkum, yang berarti : "mudah-mudahan Allah menerima (amal ibadah) kita dan kalian". 

Ucapan taqabbalallahu minna wa minkum, biasanya dibalas dengan kalimat : "minna wa minkum taqabbal ya karim", yang artinya :  "Ya Allah Yang Maha Mulia terimalah amalan kami". 

Para sahabat dekat Rasulullah Muhammad SAW menambahkan kata-kata shiyamana wa shiyamakum yang artinya adalah : "Semoga Allah SWT menerima amalan puasa saya dan kamu". 

Tradisi saling memaafkan 

Selama menjalani hidup dan kehidupan ini, seorang muslim pasti tidak pernah luput dari salah dan dosa. Baik dosa dan kesalahan yang diperbuat kepada Allah maupun kepada sesama manusia. 

Ibadah puasa yang kita tunaikan secara ihlas karena Allah SWT Insha Allah akan menghapuskan semua dosa-dosa yang telah lalu. 

Sementara itu semua kesalahan yang diperbuat kepada sesama manusia bisa dihapuskan antara lain dengan cara saling memaafkan. 

Mentalitas meminta maaf terlebih dulu dan bisa memaafkan itu merupakan sikap yang sangat terpuji. 

Untuk bisa memberi maaf (memaafkan) diperlukan hati yang lapang (berlapang dada). 

Mungkin saja suatu saat kita meminta maaf kepada seseorang atas kesalahan yang pernah kita perbuat namun orang tadi susah untuk memberi maaf (memaafkan). Itulah sebabnya mengapa "memaafkan (memberi maaf)" itu lebih sulit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun