Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

KOJIMA, Sahabat Berpuasa di Tengah Pandemi

4 Mei 2021   11:54 Diperbarui: 4 Mei 2021   12:12 1327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KOJIMA (sumber deltomed)

Beberapa negara di dunia kini mulai disibukkan dengan merebaknya virus korona varian baru. 

Di Afrika Selatan muncul strain B1351, di Brasil merebak strain P1 dan begitu pula di California Selatan juga terdapat varian CAL.20C. 

Di Indonesia sendiri juga sudah mulai kecolongan. Mulai masuk varian (strain) Inggris B117, E484K dan varian B1525. 

Kita tidak perlu panik dan was-was (takut), karena perasaan panik justru malah memicu turunnya sistem kekebalan tubuh. 

Masuknya Covid-19 varian baru memang perlu diwaspadai karena lebih cepat melakukan replikasi genetik (penggandaan DNA kali ya), mudah menyebar dan ngerinya (dikhawatirkan) bila tak mempan dengan vaksin yang ada. 

Gaya hidup sehat di tengah pandemi

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah, selain menuntaskan program vaksinasi juga mewajibkan setiap warga negara agar melakukan disiplin ketat protokol kesehatan (prokes) 5M yang meliputi : memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. 

Meski tubuh seseorang sudah divaksin bukan berarti boleh bertindak sembrono, terus keluar rumah atau beraktivitas dengan seenaknya. 

Mengingat tingkat kemanjuran (efikasi) vaksin yang ada ini tidak serta merta seratus persen melainkan hanya 65 persen. 

Vaksin memang penting, menjalankan disiplin ketat prokes 5M juga penting. Dan yang tak kalah pentingnya adalah sistem imunitas (daya tahan) tubuh. 

Sistem imunitas (kekebalan) tubuh seseorang merupakan benteng pertahanan dalam menangkal beragam jenis bakteri dan virus penyebab penyakit. 

Sistem imunitas tubuh ini menjadi benteng pertahanan terakhir, perisai tubuh yang amat berharga manakala seseorang lengah terhadap disiplin ketat prokes 5 M dan jika belum divaksin. 

Mempertahankan dan memelihara sistem imunitas tubuh di tengah pandemi yang tak kunjung redah ini dirasakan amat penting. 

Cara yang ditempuh antara lain dengan menerapkan gaya (pola) hidup yang sehat.  

Kadang ada lho, seseorang mengerti berbagai teori kesehatan tapi dalam kenyataan sehari-hari, gaya hidupnya masih jauh dari pola hidup sehat. 

Misalnya yang bersangkutan masih doyan merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, makan makanan dengan kadar kolesterol jahat tinggi, kurang berolahraga dan sebagainya. 

Lifestyle atau gaya hidup seseorang sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatannya. Hidup sehat menjadi idaman (dambaan) setiap orang. 

Bagi seorang muslim, kesehatan merupakan nikmat (karunia) Allah yang tiada tara selain nikmat berupa iman dan islam. 

Untuk bisa hidup sehat tidak serta merta timbul dengan sendirinya. Tapi harus terus diupayakan (diperjuangkan). 

Apalagi kini sebagian muslim tengah menuntaskan ibadah puasa ramadan, tentu menjadi momen yang tepat untuk mengevaluasi kembali apakah sudah menjalankan gaya (pola) hidup sehat atau belum. 

Menunaikan ibadah puasa (berpuasa) di bulan suci ramadan di satu sisi menyebabkan kondisi badan sedikit loyo (lemas) dan kurang bertenaga. Tapi di sisi lain merupakan upaya mengistirahatkan sejenak organ tubuh, khususnya organ sistem pencernaan. 

Badan menjadi loyo ketika menjalankan puasa itu karena asupan nutrisi dan energi menjadi berkurang. Tidak seperti sebelum berpuasa, bisa dengan leluasa makan dan minum seperti yang diinginkan.

Kojima menjadi sahabat setia saat berpuasa di tengah pandemi 

Nah, merebaknya pandemi dengan virus korona varian baru yang belum berkesudahan dan ibadah puasa yang sedang dijalankan bukan tidak mungkin akan menjadi ancaman yang setiap saat mengintai kesehatan (sistem imunitas) tubuh kita. 

Kita tak perlu was-was apalagi khawatir karena ada Kojima lho. Memang apa itu Kojima. 

KOJIMA adalah madu yang berisi ekstrak alami dengan tiga kebaikan yaitu : korma (kurma), jinten hitam (habbatussauda) dan madu. 

Ketika sedang berbuka puasa atau sahur di tengah malam, konsumsi saja makanan dan minuman yang sehat serta jangan lupa diimbangi dengan minum KOJIMA secara rutin dua (2) kali sehari satu (1) sendok makan. 

Minumlah KOJIMA setiap sebelum beraktivitas. KOJIMA akan menjaga daya tahan tubuh dan menambah nutrisi keluarga. 

KOJIMA dapat diminum langsung. Atau dibuat kreasi makanan dan minuman. Dapat dikonsumsi oleh anak umur dua tahun ke atas. 

KOJIMA dikonsumsi saat sahur bertujuan untuk menjaga daya tahan tubuh. KOJIMA dikonsumsi saat berbuka puasa bertujuan untuk menggantikan nutrisi yang hilang saat berpuasa. 

Kurma, jinten hitam (habbatussauda) dan madu merupakan nama bahan herbal berkhasiat yang sudah sejak lama dikenal orang dan tercantum dalam hadis nabi serta kitab suci Al-Quran. 

Manfaat korma (kurma) 

Daging buah kurma berperan dalam meningkatkan sistem imunitas tubuh. Kurma banyak mengandung fenolik dan karotenoid yang mendukung sistem kekebalan tubuh akibat efek antimikroba dan sifat antioksidannya. 

Kurma juga menjadi sumber energi yang baik bagi tubuh kita. Kurma mengandung vitamin B1, vitamin B2 dan Niasin (B3) tingkat sedang serta vitamin B6. 

Jumlah kandungan yang tersedia membantu memenuhi kebutuhan akan vitamin B harian kita. Sehingga kita mendapatkan energi dari nutrisi ini. 

Manfaat jinten hitam 

Jinten hitam (habbatussauda) memiliki sifat anti bakteri dan anti virus. Buah berbentuk biji-bijian berukuran kecil dan berwarna hitam itu dipercaya mampu membasmi virus penyebab hepatitis C, HIV dan flu. 

Habbatussauda juga mempunyai khasiat menghambat bakteri dan jamur sehingga mampu melawan infeksi. 

Kandungan thymoquinone dalam habbatussauda dipercaya mempunyai efek anti kanker. 

Manfaat madu 

Madu bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan tekanan darah dan juga menurunkan trigliserida. 

Sekadar untuk diketahui, kandungan trigliserida yang tinggi diduga dapat memicu penebalan pada dinding pembuluh darah, sehingga berisiko stroke dan serangan jantung. 

Perpaduan kurma, jinten hitam dan madu menjadikan KOJIMA berperan efektif meningkatkan daya tahan tubuh (imunostimulant) dalam melawan berbagai bakteri dan virus penyebab penyakit agar tubuh tidak mudah sakit dan menambah nutrisi secara alami.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun