Ia diberi hadiah 30 ekor kambing dan kami disuguhkan susu. Ketika ia kembali, kami bertanya, "Apakah yang kaubaca tadi? Apakah engkau tukang mantra. Ia menjawab : Tidak, saya bukan tukang mantra, tetapi saya hanya membacakan Ummul Kitab (Al-Fatihah)".
Kami berkata, Jangan kabarkan kejadian ini kepada siapa pun sebelum kita tanyakan kepada Rasulullah. Sesudah sampai di Madinah, kami mendatangi Rasulullah dan menceritakan kejadian itu. Rasulullah bersabda, "Al-Fatihah itu obat".
Bunyi Surat Al-Fatihah
Bismillāhirraḥmānirraḥīm. Alḥamdu lillāhi rabbil'ālamīn. Ar raḥmānir raḥīm. Māliki yaumid dīn. Iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn. Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm. Sirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ ḍāllīn.
Yang artinya : Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Surat Al-Fatihah disebut juga ummul kitab (induk kitab suci Al-Quran). Surat Al-Fatihah menjadi begitu istimewa karena menjadi bacaan wajib saat mendirikan sholat lima waktu.
Surat Al-Fatihah dibacakan pada setiap rokaat dalam sholat wajib. Sholat subuh 2 rokaat, Dhuhur 4 rokaat, Ashar 4 rokaat, Maghrib 3 rokaat dan Isya 4 rokaat. Jadi sedikitnya seorang muslim wajib membacakan surat Al-Fatihah sebanyak 17 kali saat mendirikan ibadah sholat lima waktu.
Surat Al-Fatihah tidak hanya dibaca saat menunaikan ibadah sholat wajib (lima waktu) tapi diberbagai kesempatan kita bisa membacanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H