Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bisa Nyaman dan Keuangan Aman dengan Pola Hidup Sederhana

18 April 2021   13:43 Diperbarui: 18 April 2021   14:00 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah ilustrasi. Bahagia itu murah dan sederhana kok (Dokumentasi Mawan Sidarta)

Kadang muncul biaya-biaya (pengeluaran) tak terduga yang jumlahnya lumayan fantastis seperti anak perlu laptop atau keperluan kuliah lainnya dan hal itu memerlukan dukungan finansial (dana) yang tak sedikit maka kebiasaan menabung perlu ditanamkan. 

Berbelanja sebatas kemampuan 

Angan manusia cenderung selangit dan muluk-muluk. Sudah menjadi watak manusia ingin beli ini beli itu, memborong beragam kebutuhan secara berlebihan (serakah), tak sadar bahwa uang (dana) yang ada tidak mencukupi untuk menggapai hasratnya itu. 

Di sini gunanya berpuasa, sebagai ajang melatih diri mengelola (membelanjakan) uang untuk berbagai kebutuhan secara tepat. 

Membeli barang-barang kebutuhan hendaknya disesuaikan dengan income (penghasilan) yang diperoleh. Jangan sampai besar pasak daripada tiang. 

Tetap bisa berbagi meski hidup sederhana 

Kebahagiaan atau kenyamanan hidup seseorang tak bisa diukur semata-mata dari jumlah uang (harta) yang dimiliki namun lebih ke soal hati dan ketentraman. 

Seseorang bisa saja hidupnya merasa bahagia dan tentram meski secara materi tidak bergelimang harta dan bahkan terlihat pas-pasan. 

Kita tak jarang menilai orang lain bisa hidup enak dan hepi, sebaliknya kita juga dinilai orang lain kok hidupnya bisa hepi dan enak. Begitulah filosofi Jawa yang dinamakan sawang-sinawang. 

Ungkapan lengkapnya "urip iku mung sawang-sinawang, mula aja mung nyawang sing kesawang", artinya kurang lebih "hidup itu hanya tentang memandang dan dipandang, jadi jangan hanya memandang dari apa yang terlihat". 

Tentu menjadi kebahagiaan tersendiri bisa berbagi secara ihlas kepada sesama terutama di bulan suci Ramadan seperti sekarang ini meski kondisi ekonomi seseorang tergolong pas-pasan. Berbagi kan tidak harus menunggu kaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun