Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Taman Sejarah, Memesona dan Sarat Akan Nilai Sejarah

24 Maret 2021   10:50 Diperbarui: 25 Maret 2021   15:01 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kawasan Kembang Jepun (Dokumentasi Mawan Sidarta)

Saya sendiri secara pribadi mengatakan kalau pemberian nama Taman Sejarah itu lebih mengena dan mudah diingat (dihafal) orang. Selain itu lebih bersifat universal dan tak mengandung unsur kesukuan. 

Bak sampah di Taman Sejarah (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Bak sampah di Taman Sejarah (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Terlepas dari berbagai pendapat (pro dan kontra) seputar sejarah taman, yang penting masyarakat Surabaya dan sekitarnya bisa dengan maksimal memanfaatkan Taman Sejarah itu.  

Taman kota, apapun namanya tak terkecuali Taman Sejarah yang berada di Jalan Jayengrono Surabaya itu setidaknya harus memenuhi aspek keindahan (estetika). 

Taman Sejarah dikunjungi beragam kalangan (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Taman Sejarah dikunjungi beragam kalangan (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Beragam tanaman hias dan pohon peneduh ditata sedemikian rupa hingga nyaman dilihat dan menghadirkan suasana (udara) segar bila berada di dalamnya.  

Tidak sekadar sebagai tempat berfotoria dan kongkow, keberadaan Taman Sejarah, setidaknya dapat memperbaiki lingkungan alam (aspek ekologi dalam skala kecil) di kawasan itu.  

Duduk santai dengan latar belakang Gedung Cerutu (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Duduk santai dengan latar belakang Gedung Cerutu (Dokumentasi Mawan Sidarta)

Lokasi Taman Sejarah sangat strategis

Selain beragam fasilitas yang ada di dalamnya. Taman Sejarah termasuk salah satu taman kota yang begitu spesial, mengapa? Karena berada persis di depan kompleks pertokoan Jembatan Merah Plaza atau warga Surabaya biasa menyebutnya JMP. 

Taman Sejarah berada tidak jauh dari kawasan bisnis (pertokoan) Kembang Jepun, kantor-kantor besar dan hotel yang masih memfungsikan bangunan cagar budaya warisan Belanda yang terletak di kawasan sepanjang Jalan Rajawali Surabaya.  

Taman Sejarah, indah dan tertata rapi (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Taman Sejarah, indah dan tertata rapi (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Tidak jauh dari Taman Sejarah terdapat Pasar Pabean yang berlokasi di Jalan Pabean Cantikan Surabaya. 

Pasar tradisional modern ini selain menyediakan beragam kebutuhan pangan, ikan, daging dan bahan-bahan lainnya bagi warga Surabaya dan sekitarnya juga dicanangkan sebagai pasar cagar budaya yang keberadaannya dilindungi undang-undang.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun