Warung bercat merah menyala itu bernama "Gallery Pangsit". Ada dua menu andalan di warung yang di disain dengan memanfaatkan ruangan depan bangunan rumah lama itu, yaitu Pangsit Mi Ayam Jakarta dan Pangsit Mi Bakwan. Â
Menariknya lagi selain harganya yang murmer yakni Rp. 10.000,- per mangkuknya. Para pengunjung warung juga bisa menikmati layanan Wifi secara gratis.Â
Beragam minuman juga tersedia di warung ini. Namun para pengunjung (pembeli) dilarang keras membawa narkoba dan miras dalam warung. Dan setiap pengunjung diwajibkan menjaga kebersihan. Â
Kali ini saya memesan Pangsit Mi Ayam Jakarta atau singkatnya Pangsit Jakarta. Meski suasana gerah, saya lebih memilih air jeruk hangat sebagai minuman pendamping. Kalau memang benar-benar kepingin minum es, saya biasanya memesan minuman es dengan sedikit bongkahan es batu. Â
Sepengetahuan saya, yang membedakan kuliner mi ayam pada umumnya dengan Pangsit Jakarta terletak pada kuahnya. Pada mi ayam biasa, kuah, sawi atau sawi daging, mi dan potongan ayam bumbu dicampur jadi satu dalam satu mangkuk. Â
Sementara pada Pangsit Jakarta, kuah dipisahkan dan ditempatkan pada mangkuk lain. Dengan demikian, penikmat bisa menuangkan kuah ke dalam mangkuk berisi mi sesuai seleranya. Kadang ada seorang pembeli yang menyukai sedikit kuah (kering), ada pula yang menyukai kuah banyak (basah).Â
Penjual Pangsit Jakarta Dinoyo ini mengaku meracik sendiri mi pangsitnya, menggunakan bahan-bahan berkualitas bagus. Â
Dalam satu mangkuk Pangsit Jakarta terdapat beberapa bahan antara lain : mi, pangsit basah atau goreng yang di dalamnya berisi cacahan daging ayam, sayatan (suwiran) daging ayam bumbu, acar dan lombok (kadang ditempatkan dalam wadah terpisah), bawang goreng, potongan bawang daun, selada dan keripik (kerupuk).Â
Sementara di dalam kuah ditambahkan potongan bawang daun yang ditempatkan pada mangkuk lain. Â
Kekuatan rasa Pangsit Jakarta semata-mata terletak pada kuahnya yang sedap. Bahan untuk kuah biasanya terdiri dari kaldu ayam, bawang putih, garam, merica dan bawang daun. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H