Di tengah berlangsungnya proses vaksinasi sinovac, beberapa hari belakangan masyarakat di tanah air dikejutkan dengan temuan kasus Covid-19 mutasi baru B117 yang ditengarai berasal dari Inggris. Â
Dua orang warga Karawang, Jawa Barat yang pernah bekerja sebagai buruh migran di Arab Saudi terbukti sebagai pengidap Covid-19 B117 itu. Untungnya setelah menjalani perawatan secara intensif, pihak RSUD Karawang menyatakan kedua warga tadi sembuh total dari virus mutasi baru B117. Â
Sebenarnya temuan kasus varian baru B117 itu sudah terjadi pada Januari 2021 yang lalu namun diberitakan media pada awal Maret ini. Â
Dengan munculnya kasus virus mutasi baru B117 ini tentu menjadi cambuk bagi pemerintah pusat dan khususnya Pemda Karawang serta masyarakat luas agar lebih waspada mengingat virus varian baru ini lebih cepat menyebar dan ngerinya lagi bila tidak mempan dengan obat atau vaksin yang ada. Â
Pemerintah Daerah (gugus tugas penanganan Covid-19) Karawang setelah temuan kasus varian baru B 117 itu bertindak sigap dengan melakukan tracing (pelacakan) kontak erat terhadap 15 orang dan hasilnya akan dianalisis di laboratorium Kementerian Kesehatan. Â
Memakai masker bila beraktivitas keluar rumah, menjaga jarak fisik (physical distancing), menghindari kerumunan, dan menghindari kontak erat dengan pasien (carrier = pembawa virus). Â
Tidak cukup dengan hanya menjalankan disiplin ketat 5M prokes tadi melainkan juga menjaga kesehatan (daya tahan/imunitas) tubuh. Â
Upaya yang bisa dilakukan agar daya tahan tubuh tetap terjaga, beberapa di antaranya: rajin mengonsumsi makanan sehat, berolahraga secara teratur serta menjaga agar pikiran tetap tenang, tentram, dan hepi. Â
Menjaga kebersihan lingkungan
Lalu bagaimana dengan upaya menjaga kebersihan lingkungan (sanitasi) sekitar rumah?Â
Lingkungan merupakan sesuatu di luar tempat tinggal (rumah) yang turut berperan dalam terciptanya kesehatan tubuh kita selain pola (perilaku) hidup sehat yang kita terapkan. Â
Dengan rajin menjaga kebersihan lingkungan setidaknya membantu menghindarkan diri kita dari serangan berbagai penyakit terutama yang merebak di tengah pandemi seperti sekarang ini. Â
Tubuh yang sehat dengan daya tahan (imunitas) yang kuat menjadi sesuatu yang amat sangat berharga di masa pandemi. Dikatakan oleh para ahli kesehatan bahwa, "imunitas merupakan obat yang paling ampuh" di dalam menghadapi ganasnya serangan virus corona yang belum kunjung reda dewasa ini. Â
Menyediakan tempat (bak) sampah merupakan salah satu upaya dalam menjaga kebersihan lingkungan. Penanganan sampah rumah tangga (limbah sisa dapur) menjadi hal yang tak kalah pentingnya dengan bangunan rumah itu sendiri. Â
Keberadaan tempat (kotak) sampah sepintas terlihat remeh namun apa jadinya bila sampah dapur dibiarkan begitu saja, tidak terkelola dengan baik, minimal dengan menempatkannya pada sebuah bak (kotak atau tong) khusus sampah dapur. Â
Sebenarnya bukan hal baru lagi upaya (ide) atau kreativitas mengelola sampah rumah tangga. Apakah itu dengan memilah-milah sampah dapur berdasarkan jenis bahannya, seperti sampah kering (kertas, kardus dan plastik bekas botol air minum), sampah basah (sisa-sisa sayur dan buah atau bahan organik lainnya) dan logam (kaleng susu, kaleng bekas kue dan sebagainya).Â
Seorang warga di Gresik (Jawa Timur) ini sepertinya patut kita acungi jempol. Sang warga tadi dengan tangan terampilnya berhasil membuat bak sampah yang boleh dibilang cukup keren untuk ukuran lingkungan di sekitarnya. Â
Atau sebagai saluran pembuangan cairan sampah sisa dapur yang mengalami pembusukan (dekomposisi) bila tumpukan sampah terlalu lama tidak diangkut oleh petugas kebersihan. Â
Bak sampah yang dibuat oleh warga Gresik itu bukan hanya memenuhi aspek estetika (menarik untuk dilihat) melainkan juga cukup memenuhi aspek sanitasi lingkungan.Â
Tutup bak sampah dibuat dari bahan plat yang cukup kuat sehingga relatif tahan lama (awet). Dinding bak sampah dibuat dari tembok bata, selain kokoh juga memberi kesan rapi. Â
Pemberian tutup bak sampah bertujuan untuk mencegah kemungkinan sampah dikerumuni lalat, diacak-acak oleh tikus atau bahkan kucing, dibawa ke sana kemari sehingga mengotori lingkungan sekitarnya, bahkan tidak menutup kemungkinan menyebarkan penyakit juga bau tak sedap yang ditimbulkan akibat tumpukan sampah yang membusuk. Â
Sebuah ungkapan "kebersihan sebagian dari iman" tidaklah berlebihan karena memang kebersihan itu merupakan refleksi dari kesadaran diri (akhlak/kualitas iman seseorang) terhadap betapa pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan di sekitarnya. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H