Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Membuat Bak Sampah Keren Cara Asyik Menjaga Kebersihan Lingkungan di Tengah Pandemi

4 Maret 2021   17:30 Diperbarui: 5 Maret 2021   16:08 787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengecek bak sampah yang sudah dibuat (Dokumentasi Mawan Sidarta)

Di tengah berlangsungnya proses vaksinasi sinovac, beberapa hari belakangan masyarakat di tanah air dikejutkan dengan temuan kasus Covid-19 mutasi baru B117 yang ditengarai berasal dari Inggris.  

Dua orang warga Karawang, Jawa Barat yang pernah bekerja sebagai buruh migran di Arab Saudi terbukti sebagai pengidap Covid-19 B117 itu. Untungnya setelah menjalani perawatan secara intensif, pihak RSUD Karawang menyatakan kedua warga tadi sembuh total dari virus mutasi baru B117.  

Sebenarnya temuan kasus varian baru B117 itu sudah terjadi pada Januari 2021 yang lalu namun diberitakan media pada awal Maret ini.  

Dengan munculnya kasus virus mutasi baru B117 ini tentu menjadi cambuk bagi pemerintah pusat dan khususnya Pemda Karawang serta masyarakat luas agar lebih waspada mengingat virus varian baru ini lebih cepat menyebar dan ngerinya lagi bila tidak mempan dengan obat atau vaksin yang ada.  

Pemerintah Daerah (gugus tugas penanganan Covid-19) Karawang setelah temuan kasus varian baru B 117 itu bertindak sigap dengan melakukan tracing (pelacakan) kontak erat terhadap 15 orang dan hasilnya akan dianalisis di laboratorium Kementerian Kesehatan.  

Contoh bak sampah keren lainnya (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Contoh bak sampah keren lainnya (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Dengan kejadian munculnya kasus varian baru B117 masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan melakukan disiplin ketat terhadap poin-poin protokol kesehatan (prokes) yang sudah ada yaitu 5M yang meliputi: rajin mencuci tangan dengan sabun (disinfektan) yang dianjurkan menggunakan air mengalir selama minimal 20 detik. 

Memakai masker bila beraktivitas keluar rumah, menjaga jarak fisik (physical distancing), menghindari kerumunan, dan menghindari kontak erat dengan pasien (carrier = pembawa virus).  

Tidak cukup dengan hanya menjalankan disiplin ketat 5M prokes tadi melainkan juga menjaga kesehatan (daya tahan/imunitas) tubuh.  

Upaya yang bisa dilakukan agar daya tahan tubuh tetap terjaga, beberapa di antaranya: rajin mengonsumsi makanan sehat, berolahraga secara teratur serta menjaga agar pikiran tetap tenang, tentram, dan hepi.  

Menjaga kebersihan lingkungan

Lalu bagaimana dengan upaya menjaga kebersihan lingkungan (sanitasi) sekitar rumah? 

Lingkungan merupakan sesuatu di luar tempat tinggal (rumah) yang turut berperan dalam terciptanya kesehatan tubuh kita selain pola (perilaku) hidup sehat yang kita terapkan.  

Dengan rajin menjaga kebersihan lingkungan setidaknya membantu menghindarkan diri kita dari serangan berbagai penyakit terutama yang merebak di tengah pandemi seperti sekarang ini.  

Tubuh yang sehat dengan daya tahan (imunitas) yang kuat menjadi sesuatu yang amat sangat berharga di masa pandemi. Dikatakan oleh para ahli kesehatan bahwa, "imunitas merupakan obat yang paling ampuh" di dalam menghadapi ganasnya serangan virus corona yang belum kunjung reda dewasa ini.  

Menyediakan tempat (bak) sampah merupakan salah satu upaya dalam menjaga kebersihan lingkungan. Penanganan sampah rumah tangga (limbah sisa dapur) menjadi hal yang tak kalah pentingnya dengan bangunan rumah itu sendiri.  

Keberadaan tempat (kotak) sampah sepintas terlihat remeh namun apa jadinya bila sampah dapur dibiarkan begitu saja, tidak terkelola dengan baik, minimal dengan menempatkannya pada sebuah bak (kotak atau tong) khusus sampah dapur.  

Sebenarnya bukan hal baru lagi upaya (ide) atau kreativitas mengelola sampah rumah tangga. Apakah itu dengan memilah-milah sampah dapur berdasarkan jenis bahannya, seperti sampah kering (kertas, kardus dan plastik bekas botol air minum), sampah basah (sisa-sisa sayur dan buah atau bahan organik lainnya) dan logam (kaleng susu, kaleng bekas kue dan sebagainya). 

Mengecek bak sampah yang sudah dibuat (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Mengecek bak sampah yang sudah dibuat (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Lalu disetor ke bank sampah, di mana nantinya akan mendapatkan sejumlah rupiah. Selanjutnya pihak pengepul menyetor ke pabrik untuk didaur ulang menjadi perkakas baru sesuai kebutuhan masyarakat.  

Seorang warga di Gresik (Jawa Timur) ini sepertinya patut kita acungi jempol. Sang warga tadi dengan tangan terampilnya berhasil membuat bak sampah yang boleh dibilang cukup keren untuk ukuran lingkungan di sekitarnya.  

Truk khusus untuk mengangkut sampah warga (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Truk khusus untuk mengangkut sampah warga (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Sebelum dibuang ke bak sampah, semua sisa dapur dimasukkan terlebih dulu ke dalam kantong plastik lalu diikat rapat. Kemudian kantong-kantong plastik (tas kresek) berisi kotoran dapur tadi selanjutnya ditempatkan dalam bak sampah yang dilengkapi tutup dan lubang drainase di bagian bawah sebagai langkah antisipasi bila bak sampah kemasukan air (hujan) karena lupa menutupnya. 

Atau sebagai saluran pembuangan cairan sampah sisa dapur yang mengalami pembusukan (dekomposisi) bila tumpukan sampah terlalu lama tidak diangkut oleh petugas kebersihan.  

Bak sampah yang dibuat oleh warga Gresik itu bukan hanya memenuhi aspek estetika (menarik untuk dilihat) melainkan juga cukup memenuhi aspek sanitasi lingkungan. 

Tutup bak sampah dibuat dari bahan plat yang cukup kuat sehingga relatif tahan lama (awet). Dinding bak sampah dibuat dari tembok bata, selain kokoh juga memberi kesan rapi.  

Pemberian tutup bak sampah bertujuan untuk mencegah kemungkinan sampah dikerumuni lalat, diacak-acak oleh tikus atau bahkan kucing, dibawa ke sana kemari sehingga mengotori lingkungan sekitarnya, bahkan tidak menutup kemungkinan menyebarkan penyakit juga bau tak sedap yang ditimbulkan akibat tumpukan sampah yang membusuk.  

Jadilah bak sampah keren (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Jadilah bak sampah keren (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Bukan hanya bak sampah yang perlu dibuat sedemikian rapi, serta memenuhi aspek estetika, dan sanitasi lingkungan namun yang lebih utama adalah kesadaran diri kita akan betapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan serta rajin menerapkan pola hidup (perilaku) sehat.  

Sebuah ungkapan "kebersihan sebagian dari iman" tidaklah berlebihan karena memang kebersihan itu merupakan refleksi dari kesadaran diri (akhlak/kualitas iman seseorang) terhadap betapa pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan di sekitarnya.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun