Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

"Batu Flower Garden" Spot Ciamik yang Menyegarkan Mata

23 Februari 2021   21:35 Diperbarui: 23 Februari 2021   21:54 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi Covid-19 yang masih merebak dan belum kunjung reda tak pelak meluluh-lantakkan segi-segi kehidupan manusia di muka bumi ini. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization = WHO) dan Pemerintah Indonesia sendiri sangat menganjurkan agar semua lapisan masyarakat menaati poin-poin protokol kesehatan yang sudah ditetapkan (3 M) yaitu : memakai masker bila beraktivitas keluar rumah, rajin mencuci tangan menggunakan sabun (bahan desinfektan lainnya) dengan air mengalir selama 20 detik serta menjaga jarak fisik (physical distancing) dan menghindari kerumunan.  

Untuk perkara yang sederhana saja, seperti saling mengunjungi antar anggota keluarga juga terkendala akibat pandemi ini. Tidak seleluasa sebelum pandemi merebak. Kalau biasanya dengan mudah kami mudik lebaran atau bersilaturrahim ke rumah saudara kini menjadi pikir-pikir, apalagi untuk bepergian antar provinsi (jarak jauh) tentu saja pihak jasa transportasi memerlukan hasil tes kesehatan apakah itu berupa rapid test antigen atau PCR test.  

Spot berfotoria yang ciamik (dok. Mawan Sidarta)
Spot berfotoria yang ciamik (dok. Mawan Sidarta)
Meski pandemi masih berlangsung, untung saja pada akhir September 2020 yang baru lalu, tepatnya 29 September 2020 menjadi September Ceria bagi kita bersama he..he..he.. (kayak cuplikan lagunya Vina Panduwinata aja), pasalnya pada hari itu kami dan keluarga besar berkesempatan mengunjungi kediaman keluarga adik yang ada di Malang, Jawa Timur. Kami juga menyempatkan diri nengok mertua adik yang sudah sembuh dari sakitnya.  

Jauh-jauh hari sebelum hari H, kami sudah berkomunikasi via WA tentang rencana kunjungan kami itu. Adik menyambut dengan senang hati dan iapun menjanjikan bakal mengajak kami semua plesir ke objek wisata alam Coban Rais.  

Tadinya saya pribadi mengusulkan supaya plesir dekat rumah adik aja selain murmer (murah meriah) lagian hari juga semakin siang. "Yok opo nek awak dhewe nang Candi Badut ae" (bagaimana kalau kita pergi ke Candi Badut saja) ucapku di antara anggota keluarga besar lainnya. Adik sambil mbanyol mengatakan "badute sampeyan ae mas" (badutnya sampeyan saja mas).  

Salah satu spot ciamik di Batu Flower Garden (dok. Mawan Sidarta)
Salah satu spot ciamik di Batu Flower Garden (dok. Mawan Sidarta)
Lokasi Candi Badut sebenarnya dekat dengan rumah adik yang ada di Kecamatan Dau, Malang (Jatim). Bahkan tidak jauh dari tengah Kota Malang. Pikir saya, selain bisa ke Candi Badut, tak jauh dari lokasi candi itu juga terdapat beberapa objek wisata murmer nan menarik lainnya yang bisa kita kunjungi.  

Tapi apa mau dikata, suara keluarga adik dan anggota keluarga besar lainnya lebih memilih untuk plesir ke lokasi wisata alam Coban Rais. Saya pribadi sebenarnya juga tidak menolak dengan ide mereka karena sayapun sangat menyukai wisata alam dengan alasan lebih menantang dan juga menarik.  

Akhirnya berangkatlah kami semua menuju objek wisata alam Air Terjun Coban Rais yang ada di kawasan Oro-oro Ombo (kehutanan), Kecamatan Batu - Batu, Malang (Jawa Timur). Sebagai informasi pelengkap saja, coban atau cuban merupakan kata dalam Bahasa Jawa daerah Malang yang berarti air terjun. Atau kalau di wilayah Jawa Barat (Pasundan) biasanya menggunakan istilah "curug" untuk menyebut air terjun.  

dok. Mawan Sidarta
dok. Mawan Sidarta
Daerah Malang memang tempatnya air terjun atau coban mengingat kota yang menjadi markas klub sepak bola Arema itu bertopografi perbukitan sampai pegunungan. Tak heran bila banyak kita temukan objek wisata alam air terjun di kota yang juga kondang dengan kuliner bakwannya itu.  

Konon kabarnya nih, nama Coban Rais diadobsi dari nama warga desa Oro-oro Ombo yang pertama kali menemukan air terjun sekaligus babat alas di kawasan coban itu. Objek wisata Air Terjun Coban Rais namanya semakin melambung tinggi juga karena peran spot ciamik Batu Flower Garden ini. Pertama kali masuk lokasi air terjun, terlihat beberapa penjaga yang bertugas mengurus parkir kendaraan bermotor, mengontrol suhu badan pengunjung dengan alat termo gun dan security.  

Aneka bunga berwarna-warni (dok. Mawan Sidarta)
Aneka bunga berwarna-warni (dok. Mawan Sidarta)
Mungkin karena masih dalam suasana pandemi sehingga pengunjung waktu itu tidak terlalu berjubel meski pada hari Minggu sekalipun. Untuk kendaraan bermotor roda empat (mobil) dikenakan karcis parkir sebesar Rp. 10.000,-. Tak jauh dari lokasi parkir kendaraan terdapat pangkalan ojek. Sebenarnya para pengunjung tidak diwajibkan naik ojek. Namun berhubung anggota keluarga besar kami ada beberapa orang yang masih balita tentu menjadi masalah tersendiri bila berjalan kaki. Maka mau tak mau kita harus merogoh kocek untuk berojek ria dengan motor, perorang dikenakan Rp. 10.000,- menuju spot pertama berupa taman bunga (flower garden) beserta beraneka spot menarik lainnya.

Narsis (dok. Mawan Sidarta)
Narsis (dok. Mawan Sidarta)
Sebenarnya kalau solo traveling atau traveling dengan orang-orang dewasa akan lebih asik dengan berjalan kaki selain terasa sehat juga lebih menghemat biaya. Di gerbang masuk spot Batu Flower Garden, para pengunjung ditawari harga beragam spot wisata. Yang paling murah nih Rp. 25.000,- per orang. Setelah pikir-pikir, akhirnya kami pilih saja tiket masuk untuk spot yang paling murah he..he..he.. .  

Namanya juga Batu Flower Garden, sudah pasti sudut-sudut cantik spot itu didominasi oleh taman yang terdiri dari beraneka bunga dengan warna yang sangat indah dan pastinya menarik. Di sekitar taman terdapat ornamen-ornamen berupa jembatan, rumah dan bangunan artistik lainnya. Kami semua berfotoria sepuasnya. 

dok. Mawan Sidarta
dok. Mawan Sidarta
Antusiasme dan terlalu lama menikmati keindahan sudut-sudut ciamik di spot flower garden yang instagramable itu membuat kami lupa waktu bahwa hari semakin gelap. Ditambah lagi, sore itu hujan mulai turun meski tidak terlalu deras. Saat kami menuju lokasi Air Terjun Coban Rais, beberapa petugas menghalau kami. Para petugas itu mengatakan kalau kabut mulai turun dan anak-anak di bawah umur (bayi dan balita) dilarang memasuki area Air Terjun Coban Rais. Lagipula untuk bisa sampai ke lokasi air terjun masih cukup jauh. Dengan berjalan kaki sekitar 4-5 kilometer.

Yaa..kami semua hanya melongo dan nggak bisa berargumen apa-apa kecuali nggerundel dan rasa kecewa. Hikmahnya, ya begini ini kalau traveling melibatkan anak kecil atau balita memang harus ekstra hati-hati. Apalagi objek wisata yang dituju merupakan air terjun dengan treking yang cukup berat dan harus berjalan kaki terlebih dulu sejauh kurang lebih 5 kilometer untuk bisa sampai ke lokasi yang dituju.  

Sang merah putih berkibar (dok. Mawan Sidarta)
Sang merah putih berkibar (dok. Mawan Sidarta)
Pakaian (outfit) yang digunakan selama traveling juga harus sesuai dengan jenis objek wisata yang akan dikunjungi. Dan harus tahu waktu mengingat akibat buruk yang akan terjadi bila turun hujan, kabut dan medan dengan treking yang cukup berat (becek, terjal dan berliku). Namun semua itu terbayar setelah menikmati spot-spot ciamik flower garden yang cukup memesona.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun