Pandemi Covid-19 yang masih merebak dan belum kunjung reda tak pelak meluluh-lantakkan segi-segi kehidupan manusia di muka bumi ini. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization = WHO) dan Pemerintah Indonesia sendiri sangat menganjurkan agar semua lapisan masyarakat menaati poin-poin protokol kesehatan yang sudah ditetapkan (3 M) yaitu : memakai masker bila beraktivitas keluar rumah, rajin mencuci tangan menggunakan sabun (bahan desinfektan lainnya) dengan air mengalir selama 20 detik serta menjaga jarak fisik (physical distancing) dan menghindari kerumunan. Â
Untuk perkara yang sederhana saja, seperti saling mengunjungi antar anggota keluarga juga terkendala akibat pandemi ini. Tidak seleluasa sebelum pandemi merebak. Kalau biasanya dengan mudah kami mudik lebaran atau bersilaturrahim ke rumah saudara kini menjadi pikir-pikir, apalagi untuk bepergian antar provinsi (jarak jauh) tentu saja pihak jasa transportasi memerlukan hasil tes kesehatan apakah itu berupa rapid test antigen atau PCR test. Â
Jauh-jauh hari sebelum hari H, kami sudah berkomunikasi via WA tentang rencana kunjungan kami itu. Adik menyambut dengan senang hati dan iapun menjanjikan bakal mengajak kami semua plesir ke objek wisata alam Coban Rais. Â
Tadinya saya pribadi mengusulkan supaya plesir dekat rumah adik aja selain murmer (murah meriah) lagian hari juga semakin siang. "Yok opo nek awak dhewe nang Candi Badut ae" (bagaimana kalau kita pergi ke Candi Badut saja) ucapku di antara anggota keluarga besar lainnya. Adik sambil mbanyol mengatakan "badute sampeyan ae mas" (badutnya sampeyan saja mas). Â
Tapi apa mau dikata, suara keluarga adik dan anggota keluarga besar lainnya lebih memilih untuk plesir ke lokasi wisata alam Coban Rais. Saya pribadi sebenarnya juga tidak menolak dengan ide mereka karena sayapun sangat menyukai wisata alam dengan alasan lebih menantang dan juga menarik. Â
Akhirnya berangkatlah kami semua menuju objek wisata alam Air Terjun Coban Rais yang ada di kawasan Oro-oro Ombo (kehutanan), Kecamatan Batu - Batu, Malang (Jawa Timur). Sebagai informasi pelengkap saja, coban atau cuban merupakan kata dalam Bahasa Jawa daerah Malang yang berarti air terjun. Atau kalau di wilayah Jawa Barat (Pasundan) biasanya menggunakan istilah "curug" untuk menyebut air terjun. Â
Konon kabarnya nih, nama Coban Rais diadobsi dari nama warga desa Oro-oro Ombo yang pertama kali menemukan air terjun sekaligus babat alas di kawasan coban itu. Objek wisata Air Terjun Coban Rais namanya semakin melambung tinggi juga karena peran spot ciamik Batu Flower Garden ini. Pertama kali masuk lokasi air terjun, terlihat beberapa penjaga yang bertugas mengurus parkir kendaraan bermotor, mengontrol suhu badan pengunjung dengan alat termo gun dan security. Â
Namanya juga Batu Flower Garden, sudah pasti sudut-sudut cantik spot itu didominasi oleh taman yang terdiri dari beraneka bunga dengan warna yang sangat indah dan pastinya menarik. Di sekitar taman terdapat ornamen-ornamen berupa jembatan, rumah dan bangunan artistik lainnya. Kami semua berfotoria sepuasnya.Â
Yaa..kami semua hanya melongo dan nggak bisa berargumen apa-apa kecuali nggerundel dan rasa kecewa. Hikmahnya, ya begini ini kalau traveling melibatkan anak kecil atau balita memang harus ekstra hati-hati. Apalagi objek wisata yang dituju merupakan air terjun dengan treking yang cukup berat dan harus berjalan kaki terlebih dulu sejauh kurang lebih 5 kilometer untuk bisa sampai ke lokasi yang dituju. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H